Harta salah satu anak Pak Soeharto

Harta salah satu anak Soeharto Utk pertamakalinya daftar harta dr salah satu anak Soeharto diungkapkan oleh keluarganya sendiri! Ibu Halimah tak rela diceraikan Pak Bambang, akhirnya membeberkan harta gono-gini (harta hasil selama perkawinan) yg ia minta agar disita Jumlahnya total 14 trilyun rupiah... (sudah bersih setelah dipotong hutang dll). Sebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian. Beritanya : Di ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil. Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya.

 "Ini kasus pertama di Indonesia," kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya, pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham. Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. 

Selengkapnya http://tempointerak .tif.com/ hg /mbmtempo/free/ utama.HTML 

Gono-gini Itu? 

 Menikah sejak 24 Oktober 1981, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina. Kamil rajin mengumpulkan harta. Luas tanah mereka seribuan hektare, tersebar di Jakarta, Purwakarta, Pulau Seribu, hingga Bali. Butuh dua ratusan meter persegi untuk memarkir 18 mobil mereka. Saham mereka juga tertanam di pelbagai perusahaan. 

Kapal 

Bimantara, merek mesin kapal: Mercruiser
Citra, merek mesin kapal: Mercruiser
Fountain, merek mesin kapal: Yamaha
Lemuru, merek mesin kapal: Yamaha
Madrim, merek mesin kapal: Detroit
Sumbadra, merek mesin kapal: Yamaha
Utik, merek mesin kapal: Yamaha

Mobil

Satu BMW Jeep
Satu Porsche Cayenne
Satu Volkswagen Toureg
Satu Toyota Rush
Satu Volkswagen Caravelle
Satu Mercedes-Benz Jeep
Satu Mercedes-Benz Sedan
Satu BMW Sedan
Satu Hyundai Trajet
Satu Mercedes-Benz Jeep
Satu Range Rover
Satu Hyundai Santa Fe
Lima Kijang
Satu Pickup

Tanah
Jalan Tanjung 24, 26, Jakarta Pusat: 1.259 meter persegi
Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.105 meter persegi Cisarua, Tugu Selatan, Bogor: 3.579 meter persegi
Jalan Tanjung 23, Menteng, Jakarta Pusat: 1.985 meter persegi
Jalan KH Wahid Hasyim 40, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 510 meter persegi Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.000 meter persegi Megamendung, Bogor: 4.650 meter persegi
Kampung Satu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 867 meter persegi
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan: 2.534 meter persegi
Jalan Simprug Blok G No. 19, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan: 492 meter persegi
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan: 4.114 meter persegi
Jalan Moh. Kahfi I, Kamp. Setu, Ciganjur,
Jakarta Selatan: 2.290 meter persegi
Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang: 1.480 meter persegi
Kuta, Jimbaran, Bali: 4.350 meter persegi
Kuta, Jimbaran, Bali: 300 meter persegi
Kuta, Jimbaran, Bali: 5.550 meter persegi
Kuta, Jimbaran, Bali: 13.725 meter persegi
Ciganjur RT 006/06, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 200 meter persegi
Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 157 meter persegi
Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu: 44.765 meter persegi
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan: 2.705 meter persegi
Jalan Casablanca, Jakarta Selatan: 21.250 meter persegi
Jalan Wahid Hasyim 46-A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 563 meter persegi
Wanakerta, Campaka, Purwakarta: 319.360 meter persegi
Cinangka, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 219.500 meter persegi
Cikopo, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 3.678.140 meter persegi
Situbondo, Jawa Timur: 479,6 hektare
Tanah di Jalan Cempaka Putih Raya No. 1, Jakarta Timur
Jalan Simprug Golf XVI No. 36, Jakarta Selatan.
Jalan Tanjung 29, Jakarta Pusat: 1.130 meter persegi
Tarogong Kecil, Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 1.118 meter
persegi


Rekening Bank
Rekening di Bank of America Beverly Hills Main 460 N Beverly Drive, Beverly Hills, California
Dua rekening giro bank di BNI Jakarta Pusat

Saham
Kepemilikan 99,9 % saham Asriland
Penyertaan melalui Asriland:
PT Bumi Kusuma Prima: 55 %
PT Global Mediacom Tbk (PT Bimantara Citra): 13,82 %
Penyertaan Bimantara
PT Media Nusantara Citra Tbk: 70 %
PT Mobile-8 Telecom Tbk: 60,76 %
PT Indonesia Air Transport Tbk: 79,81 %
PT Plaza Indonesia Realty Tbk: 18,29 %
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia: 69,82 %
PT Elektrindo Nusantara: 51 %
PT Trans Javagas Pipeline: 49 %
PT Trihasra Bimanusa Tunggal: 35 %
PT Cardig Air: 50 %
PT Bima Kimia Citra: 30 %
PT Multi Nirotama Kimia: 40 %
PT Nusadua Graha International: 36,56 %
PT Duta Nusabina Lestari: 30 %
PT Usaha Gedung Bimantara: 100 %
PT. Citra International Finance & Investment Corporation: 55
%
PT Citra International Under-writers: 55 %
PT Jasa Angkasa Semesta: 25,50 %
PT Plaza Nusantara Realty: 13,5 %
PT Serasi Tunggal Karya: 7 %
PT Polychem Undo: 60 %
PT Bukit Sentul Tbk.
PT Gemini Sinar Perkasa: 65 %
PT Javalas Artha Asri: 99,99 %
PT Andromeda Sekuritas: 33,33 %
PT Asri Pelangi Nusa: 96 %
PT Bhakti Investama Tbk.: 0,59 %
PT Tugure: 20 %
PT Asia Pacific Petroleum Refinery Indonesia: 2.500 saham
PT Kapsulindo Nusantara: 63 %
PT Binajasa Hantarindo: 70 %
PT Herwindo Rintis: 35 %
PT Bina Cakra Niaga: 45 %
Penyertaan Bina Cakra:
PT Hyundai Indonesia: 99,74 %
PT Kawasaki Motor Indonesia : 7,5 %
PT Citrakarya Pranata: 70 %
PT Senantiasa Makmur: 10 %

Saham melalui pihak ketiga:
PT Panji Rama Otomotif: 1.050 saham melalui Djoko Leksono Sugiarto
PT Bina Cakra Niaga: 45 % melalui Abraxas Capital Limited II
PT Asri Wahana Intinusa melalui Junanda Puce Syarfuan dan Aziz Mochtar
PT Kekar Plastindo melalui Anas Bahfen
PT Dinamika Bahari Sejahtera melalui Bimmy Indrawan Tjahja dan Sugeng Tunggono
PT Binajasa Hantarindo melalui Bob Hippy
PT Javalas Artha Asri melalui Bambang Wibowo
PT Grandauto Dinamika melalui Djoko Leksono Sugiarto Brinkley Associates Ltd
PT Karang Agung Asri: 70 %
PT Cilegon Saran Industria: 25 %
PT Cilegon Centra Petrokemin: 25 %
PT Pacific Tribina Petrokimia: 25 %
PT Asri Safari Bali: 100 %
PT Asri Sentra Citraindo: 100 %
PT Zaman Bangun Perwita: 100 %
PT Cipta Bintani Megah: 50 %
PT Mutiara Citra Jayasanti: 60 %

Penyertaan lainnya:
PT Dutarendra Mulia Sejahtera: 20 %
PT Karunia Alam Abadi: 43 %
PT Kresna Sarana Media: 60 %
Berita Yudha Press: 51 %
PT Kapsulindo Nusantara: 62,75 %
PT Lamicitra Nusantara
PT Laksana Citra Nusantara
PT Graha Tama Wisesa: 50 %
PT Adipuri Inti Satya: 10 %
PT Panen Lestari Internusa
PT ITCIKU
PT Tugu Reasuransi Indonesia: 20 %
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
PT Cardig Lep Internasional: 45 % melalui Cardig Air
PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC): 50 % melalui
Herwindo
PT Batamindo Executive Village : 60 % melalui BIC Private
Holding Ltd

 Menurut penelitian :
seseorang SUPER KAYA sebenarnya tidak banyak dapat menikmati
seluruh kekayaannya untuk pribadinya sendiri secara absolut.
Sampai satu batas, kekayaan yang luar biasa banyak itu hanya
bisa di nikmati sampai titik tertentu. Lebih dari itu tak bisa
dinikmati lagi.
Mengapa? Karena manusia adalah mahluk yang sangat terbatas.
Lee Kuan Yew dalam majalah tempo mengatakan "saya tidak habis
berpikir kenapa anak anak Soeharto harus menjadi begitu kaya?"
I just dont understand why his children need to be so rich.
Ajarlah anak anak kita untuk belajar hidup sederhana, prihatin
dan empati terhadap lingkungan, itu jauh lebih bermanfaat bagi
masa depannya daripada menonton sinetron di TV Indonesia dan
belajar hidup gaya hedonistis, bersenang senang serta bermalas
malasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tan Khoen Swie penulis dan penerbit buku

KH. Hamim Djazuli (Gus Miek)

Menjadi Enterpreneur Sukses