tag:blogger.com,1999:blog-3943758664999133732024-03-04T23:50:08.421-08:00HISTORY OF KEDIRIomarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-22816934532048280632012-05-31T06:57:00.001-07:002012-09-24T09:19:11.440-07:00Cara Sukses Berwirausaha<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang mengaku takut bangkrut jika mereka membuka usaha sendiri dengan cara berwirausaha atau berdagang. Padahal terus menerus memendam rasa takut hanya akan membuat orang tersebut tidak maju. Ingat setiap pilihan pasti mempunyai resiko. Membuka usaha sendiri memang tidak mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan yang lebih karena wirausaha adalah dunia yang penuh dengan resiko. Namun dengan mengetahui langkah-langkah awal, Anda akan melihat banyak alternatif dan berkreasi sendiri. Berikut ada beberapa tips atau cara sukses berwirausaha yang bisa kamu coba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. </b><b>Memilih usaha yang tepat. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam membuka usaha, Anda harus bisa memperkirakan usaha apa yang tepat untuk daerah di sekitar Anda. Caranya, kenali kebutuhan di sekitar Anda lewat banyak bertanya dan nguping, lalu jejaki apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga bersaing. Misalnya, jika ada banyak kantor di sekitar tempat usaha Anda yang membutuhkan katering, Anda bisa membuka bisnis katering. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. </b><b>Pelayanan ramah. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda memutuskan untuk membuka usaha dibidang jasa atau jualan, maka prioritaskan pelayanan yang baik. Apalagi jika usaha kamu ini baru dimulai, menciptakan kesan yang ramah menjadi hal yang penting. Pelayanan yang ramah kepada konsumen akan mendorong konsumen menjadi langganan tetap untuk usaha Anda. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. </b><b>Persiapkan modal cadangan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah Anda mendirikan usaha, sebaiknya sisakan modal untuk menjadi modal cadangan. Biasanya usaha yang baru berdiri tidak banyak dikenal orang sehingga masih sedikit orang yang akan datang ke tempat usaha Anda. Jadi meski usaha Anda sepi, usaha Anda akan tetap bisa berjalan dengan menggunakan modal cadangan itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. </b><b>Promosi. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar usaha Anda cepat maju dan banyak dikenal orang. Sebaiknya promosikan usaha Anda dengan baik. Misalnya, bisa menggunakan selebaran, pasang iklan di koran atau bahkan iklan di televisi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. </b><b>Jangan mudah menyerah. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menjalankan suatu usaha tidak akan semudah membalik telapak tangan. Musibah atau cobaan tentu akan selalu ada. Karenanya diperlukan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Tetaplah berpikir positif dan yakin bahwa usaha yang Anda jalankan pasti berhasil. Itulah cara agar sukses dalam wirausaha. Tunggu apalagi, langsung saja praktekan sendiri dan lihat hasilnya.
</div>
</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-14553100593924736882012-05-31T06:42:00.001-07:002012-05-31T06:45:03.913-07:0010 Strategi Sukses BerwirausahaIngin bisa berdikari dan memulai usaha sendiri? Harus diingat bahwa memulai usaha sendiri butuh kerja keras dan bisa jadi akan memerlukan waktu lama hingga akhirnya ada pemasukan. Perlu strategi yang jitu agar upaya wirausaha Anda tersebut berhasil, juga meminimalisir kegagalan. Berikut adalah strategi-strategi yang dikumpulkan oleh Renee Martin, penulis "The Risk Takers: 16 Women and Men Share Their Entrepreneurial Strategies for Success" dari para pengusaha-pengusaha wirausaha yang berhasil.<br /><br />1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap<br />Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar dan bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan semua orang. Banyak pasar khusus yang seringkali tak tergarap karena dianggap terlalu kecil.<br /><br />2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai<br />Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.<br /><br />3. Lakukan!<br />Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.<br /><br />4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat<br />Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.<br /><br />5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor<br />Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.<br /><br />6. Isi kekosongan<br />Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari kompetitor Anda.<br /><br />7. Tenar dengan dana minim<br />Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.<br /><br />8. Percaya kemampuan diri<br />Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda. Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis. Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.<br /><br />9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda<br />Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan yang menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk melihat bisnis ini sukses.<br /><br />10. Jangan berhenti berinovasi<br />Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-16113147137097605242012-05-02T07:33:00.004-07:002012-05-02T07:33:45.206-07:00Menjadi Enterpreneur SuksesMarketing DuniaUKM- Jika mau menjadi seorang entrepreneur sukses memang bukan segampang membalikkan telapak tangan. Tidak semua orang bisa berhasil menjalankan usahanya dan menjadi pebisnis yang handal. Dibutuhkan kerja keras, tekad dan karakter yang kuat untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
Seperti dilansir dari bisnis ukm, apa yang dibutuhkan seorang pelaku usaha untuk bisa mencapai kesuksesannya. Dan karakter apa yang saja yang wajib dimiliki oleh seorang entrepreneur, sehingga bisa berhasil dan meraih puncak kesuksesannya. Berikut beberapa karakter yang dimilki oleh para enterpreneur sukses.
1. Memiliki disiplin diri
Kedisiplinan menjadi kunci kesuksesan seorang pengusaha dalam mengembangkan bisnis-bisnisnya. Dengan membiasakan diri untuk disiplin, maka secara tidak langsung bisnis yang Anda jalankan bisa berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan dan mendapatkan kepercayaan dari para konsumen.
2. Kreatif dan inovatif
Seorang entrepreneur sukses selalu memiliki ide-ide segar untuk menciptakan inovasi dan kreasi baru bagi perkembangan bisnisnya. Tingginya tingkat kreativitas yang Anda miliki menjadi salah satu modal utama bagi bisnis Anda, sehingga tidak kalah bersaing dengan bisnis lainnya yang ada di pasaran.
3. Mampu memotivasi diri sendiri
Sebagai seorang pengusaha, Anda berperan sebagai bos bagi diri sendiri maupun bagi usaha yang sedang dijalankan. Jika diibaratkan sebuah kapal, maka Andalah yang memegang kendali kapal tersebut. Jadi sebisa mungkin jaga terus motivsi diri Anda, tetap semangat dan jalankan usaha tersebut sebaik-baiknya.
4. Berjiwa pemimpin
Karakter pemimpin wajib dimiliki seorang pengusaha untuk mengarahkan bisnisnya menuju puncak kesuksesan. Terkadang sebagai seorang pengusaha, Anda dituntut untuk bisa mengambil keputusan dengan bijak tanpa harus merugikan pihak manapun. Karenanya, jadilah pemimpin yang baik bagi diri sendiri, karyawan, dan bagi perkembangan bisnis Anda.
5. Memanfaatkan waktu sebagai peluang
Istilah “Waktu adalah uang” merupakan gambaran yang tepat bagi para pelaku usaha. Sebab setiap waktu yang terlewati dimanfaatkan untuk menciptakan peluang-peluang baru dalam rangka mengembangkan usahanya. Jadi tidak ada salahnya bila Anda mencoba mengatur waktu sebaik-baiknya untuk mencapai target-target yang telah Anda impikan.
6. Berani mengambil resiko
Terkadang seorang pengusaha memandang sebuah resiko sebagai peluang. Naluri inilah yang mendorong para pelaku usaha menjadi seorang “petarung” yang berani mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Sebab, pada dasarnya dalam setiap masalah selalu ada celah yang bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha.
7. Haus akan prestasi
Seorang pengusaha sukses selalu memiliki visi dan misi yang jelas dan berusaha menjadikannya sebagai sebuah prestasi yang harus segera diwujudkan. Dengan pemikiran tersebut, maka Anda akan selalu termotivasi untuk menciptakan prestasi-prestasi baru guna mencapai puncak sukses yang telah diimpikan.
8. Berkarakter mandiri
Sebagai seorang entrepreneur, Anda memiliki tanggungjawab penuh atas kemajuan bisnis yang dijalankan. Apa pun yang terjadi pada bisnis tersebut semua tergantung pada diri Anda. Karena itulah dibutuhkan karakter mandiri agar segala hal yang terjadi pada bisnis Anda bisa diselesaikan dengan baik.
9. Terus belajar dan menambah wawasan
Bagi calon pengusaha sukses, proses pembelajaran tidaklah berhenti di bangku pendidikan formal saja. Setiap jam adalah belajar, baik belajar dari buku, belajar dari ahlinya langsung, maupun belajar dari pengalaman yang di dapatkannya di kehidupan nyata. Semakin sering Anda belajar, maka semakin luas pula wawasan yang bisa Anda jadikan sebagai modal usaha.
10. Pantang menyerah
Kegagalan mungkin sudah menjadi bagian dari perjalanan para pengusaha sukses di Indonesia. Namun kegagalan yang mereka alami tidak lantas membuatnya putus harapan dan berhenti menjalankan usahanya. Jiwa pantang menyerah telah tertanam di dalam diri mereka, sehingga selalu ada cara baru untuk bangkit dari kegagalan yang mereka alami. Karakter inilah yang wajib Anda miliki agar kesuksesan yang Anda impikan bisa terwujud sesuai target yang telah ditentukan.(HN)omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-83780064030713341042012-05-02T07:32:00.000-07:002012-05-02T07:32:11.213-07:00Marketing FirstSudah agak lama saya tidak menulis disini. Beberapa tulisan terakhir, lebih cenderung forward dari blackberry messenger yang menurut saya bagus. Kesibukan kerjaan saya di Batam, membuat saya harus beradaptasi dengan cepat dan menyesuaikan ritme pekerjaan di sini.
Di Batam tidak seperti di Jakarta. Lokasi galangan kapal dengan kantor saya cenderung jauh dan menempuh 1 s.d. 1,5 jam perjalanan. Oleh karena itu, sekali berangkat survey biasanya langsung ke beberapa galangan kapal. Berangkat pagi dari kantor kemudian kembali sore hari, sudah menjadi rutinitas di sini. Malam? Waktunya membuat laporan survey atau asistensi bersama senior surveyor.
Pada saat pergi survey kapal, di perjalanan sempat secara tidak sengaja saya melihat sebuah lahan kosong yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor. Lokasinya strategis dan dekat dengan traffic light. Sehingga orang dari arah Batu Ampar menuju Sekupang, kalau menengok ke kiri saat lampu merah bisa melihat lokasi tersebut. Yang unik adalah belum ada bangunan apapun disana, kantor marketingnya sudah berdiri.
Ini menggambarkan bahwa marketing menduduki posisi yang cukup penting. Percuma produk hebat kalau tidak bisa dipasarkan dengan baik. Maka dari itu baik strategi marketing maupun orang yang menjalankan roda marketing harus benar-benar yang profesional.
Saya juga belajar bahwa untuk mulai memasarkan produk yang kita miliki, tidak harus menunggu sebuah produk selesai terlebih dahulu. Kita sudah bisa mulai memasarkannya bahkan ketika produk sedang dalam proses pembuatan. Seperti halnya kantor marketing yang berdiri lebih dahulu. Perumahan ataupun rukonya boleh menyusul berdirinya. Yang penting, aktivitas pemasaran sudah harus jalan duluan.
Perumahan Elit di Dubai
Perumahan Elit di Dubai
Namun, tentu saja dengan harga yang berbeda. Harga yang lebih murah atau harga promosi. Anggap saja sebagai penglaris dagangan di awal. Toh, kalau banyak orang yang membeli di awal, nanti ketika produk jadi kita bisa memberikan kesaksian atau bukti bahwa produk yang kita jual memiliki kualitas yang bagus. Terbukti dari banyaknya yang sudah membeli.
Konsep serupa juga sering dilakukan oleh para Internet Marketer yang saya kenal. Produk masih dalam tahap pembuatan, mereka sudah ngebuzz dan memberitakan peluncurannya dimana-mana. Bahkan kalau perlu dibuat heboh. Pembelian gelombang pertama atau tahap awal dengan harga promosi yang jauh lebih murah pun biasanya juga sudah bisa dilakukan. Persis seperti kita indent sebuah produk.
Ternyata kalau kita mau sedikit peka pada lingkungan di sekitar kita sering kali strategi-strategi marketing bertebaran. Tinggal kita baca dan modifikasi sesuai kebutuhan dan jenis produk yang kita pasarkan. Dan ngomong-ngomong Anda pernah mencoba strategi seperti ini? Sharing yah kalau sudah. Bagaimana efektifitas dan hasilnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-15530924745388368752012-05-02T07:12:00.002-07:002012-05-02T07:20:02.569-07:00Informasi Pasar Uang dalam GenggamanPenggunaan smartphone yang semakin menjamur dewasa ini mendorong terjadinya mobile internet yang lebih luas lagi. Terlebih, setelah meledaknya pengguna BlackBerry di Indonesia, diikuti datangnya berbagai ponsel pintar dengan bermacam basis operational software.<br /><br />Tercatat, menurut data Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) per Maret 2010 silam, pengguna BlackBerry di Indonesia sudah mencapai satu juta pelanggan. Belum ditambah dengan pengguna ponsel pintar lain, seperti iPhone, ponsel pintar berbasis Android, Symbian, Windows Mobile, dan ponsel-ponsel lain yang memiliki fasilitas Java/J2ME di dalamnya. Tentunya, hal ini tidak lepas dari pengawasan para pemilik merek. Berbagai perusahaan berusaha menangkap kondisi itu sebagai peluang untuk pengembangan merek. Salah satunya adalah membuat aplikasi yang bisa diunduh melalui BlackBerry dan ponsel pintar lainnya.<br /><br />Memang, perlu investasi, namun hasil yang akan diperoleh pada kekuatan merek nantinya akan besar sekali. Adanya aplikasi tersebut membuat perusahaan atau suatu merek menjadi lebih dekat dengan masyarakat atau konsumennya. Apalagi, bila aplikasi tersebut bisa membantu orang dalam mendapatkan layanan, kemudahan, dan informasi yang berguna. Hal ini akan membuat kepuasan pelanggan meningkat dan berujung pada loyalitas yang tinggi. Sehingga, menangkap tren digital dan internet masa kini dan masa datang dalam teknologi mobile yang ada di genggaman tangan adalah suatu yang harus segera diagendakan oleh para pemilik merek.<br /><br />Meski belum banyak, berbagai perusahaan dari banyak industri mulai berlomba adu cepat meluncurkan aplikasi mereka di smartphone. Mulai dari perusahaan otomotif hingga perusahaan keuangan tak mau ketinggalan. Di otomotif tercatat Honda Prospect Motor menjadi pelaku pertama. Sedangkan di industri keuangan, PT Monex Investindo Futures atau Monex yang terdaftar secara resmi di Bursa Berjangka Jakarta mengaku sebagai perusahaan keuangan pertama yang meluncurkan aplikasi untuk BlackBerry dan ponsel pintar lainnya.<br /><br />“Melalui layanan ini, kami menjawab kebutuhan nasabah dan masyarakat umum mengenai berita pasar keuangan nasional dan global terkini melalui smartphone. Anda bisa akses di mana saja, kapan saja, dan mendapatkan update tentang prediksi dan peluang di bursa. Sehingga, bisa mengarahkan investasi Anda dengan cerdas,” kata Ram Manwani Chief Executive Officer PT Monex Investindo Futures, atau dikenal Monex.<br /><br />Sekilas mengenai Monex, dalam data Bursa Berjangka Jakarta, perusahaan ini merupakan pialang berjangka dengan volume lot transaksi terbesar di Indonesia. Mereka menawarkan produk indeks saham regional, valas, komoditas dengan sistem transaksi online. Saat ini, Monex memiliki 19 kantor cabang di 15 kota.<br /><br />Manwani melanjutkan, implementasi yang dilakukan oleh Monex adalah pembuatan versi mobile web dari www.monexnews.com. Situs web ini merupakan portal informasi bisnis, informasi perdagangan mata uang asing, informasi perdagangan komoditas, dan informasi bursa saham.<br /><br />Setelah adanya aplikasi ini, Monex pun mengusung slogan “Monex Goes Mobile”. Untuk saat ini, supaya lebih banyak konsumen bisa menjangkau situs Monexnews lewat ponsel pintar, launcher yang digunakan sudah menjangkau platform Android, BlackBerry, dan Java. Bila Anda pengguna BlackBerry, tinggal klik link download http://bb.monexnews.com, untuk Android ketik dan klik http://android.monexnews.com. Begitu juga kalau berbasis Java, pilih http://java.monexnews.com.<br /><br />Launcher Monexnews juga menyajikan berita pasar keuangan terkini, baik itu Index, Forex, dan komoditas, sama seperti aslinya. Lalu, ada tips dan strategi dalam berinvestasi. Analisis dan prediksi pergerakan indikator-indikator ekonomi dan pasar keuangan serta derivatif. “Perlu ditambahkan pula bahwa semua informasi ini kami sajikan dalam bahasa Indonesia,” tegas Manwani saat peluncuran launcher Monexnews, 29 Oktober lalu.<br /><br />Manwani mengakui, Monexnews mobile ini masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain belum bisa diakses melalui iPhone. Namun, ia menyatakan bahwa untuk iPhone aplikasinya akan menyusul dalam waktu dekat. Kekurangan yang lain adalah belum bisa dipakai untuk online trading. Tentunya, keberadaan layanan ini akan semakin memberi kemudahan bagi nasabah Monex. “Kelengkapan fasilitas online trading langsung dari ponsel memang memberi nilai tambah bagi Monex di mata pelanggan maupun calon pelanggan. Untuk itu, kami sedang menyiapkannya saat ini,” ungkap dia.<br /><br />Di balik peluncuran launcher Monexnews ada upaya pemasaran menarik lainnya yang dilakukan Monex. Yaitu, dengan menggelar polling ke nasabah dan masyarakat umum untuk memilih ikon launcher Monexnews. Pelibatan pihak luar ini tentunya sudah menghasilkan efek promosi tersendiri bagi Monexnews dan Monex itu tersendiri. Tercatat, dalam delapan hari yang ditentukan terdapat 1.209 orang yang berpartisipasi.<br /><br />Sejak peluncurannya hingga akhir November, tercatat telah lebih dari 3.000 kali aplikasi diunduh. Hasil ini membuat Monex menambah dua menu berupa “Apa Kata Analis” dan “Trading Tips”, melengkapi menu Headline News, Forex, Stock Index, Commodity, CFD, Market Outlook, dan Quotes yang sudah ada sebelumnya.omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-63324738555446640452012-04-29T05:08:00.003-07:002012-04-29T05:08:42.829-07:00KH. Hamim Djazuli (Gus Miek)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh97Iu_EpBlUEDQJWf7zqL1x1hfI1rtfHB5FMGPJMiH6_agAl_R1AoJrpAaZ3t_JTkJ6v5goya7UPRE9OV9VwzUWRJQGnkSoW5M4f5VVdRGGDckge68w0rVyMnUGNH4aB7B6zOLqk0ZcrU/s1600/news21248158754.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh97Iu_EpBlUEDQJWf7zqL1x1hfI1rtfHB5FMGPJMiH6_agAl_R1AoJrpAaZ3t_JTkJ6v5goya7UPRE9OV9VwzUWRJQGnkSoW5M4f5VVdRGGDckge68w0rVyMnUGNH4aB7B6zOLqk0ZcrU/s1600/news21248158754.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gus miek muda</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan panggilan
Gus Miek lahir pada 17 Agustus 1940, beliau adalah putra KH. Jazuli
Utsman (seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-pes Al Falah
mojo Kediri), Gus Miek salah-satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang
Islam yang masyhur di tanah Jawa dan memiliki ikatan darah kuat dengan
berbagai tokoh Islam ternama, khususnya di Jawa Timur. Maka wajar, jika
Gus Miek dikatakan pejuang agama yang tangguh dan memiliki kemampuan
yang terkadang sulit dijangkau akal. Selain menjadi pejuang Islam yang
gigih, dan pengikut hukum agama yang setia dan patuh, Gus Miek memiliki
spritualitas atau derajat kerohanian yang memperkaya sikap, taat, dan
patuh terhadap Tuhan.<br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Namun, Gus Miek
tidak melupakan kepentingan manusia atau interaksi sosial (hablum
minallah wa hablum minannas). Hal itu dilakukan karena Gus Miek
mempunyai hubungan dan pergaulan yang erat dengan (alm) KH. Hamid
Pasuruan, dan KH. Achmad Siddiq, serta melalui keterikatannya pada
ritual ”dzikrul ghafilin” (pengingat mereka yang lupa). Gerakan-gerakan
spritual Gus Miek inilah, telah menjadi budaya di kalangan Nahdliyin
(sebutan untuk warga NU), seperti melakukan ziarah ke makam-makam para
wali yang ada di Jawa maupun di luar Jawa. Hal terpenting lain untuk
diketahui juga bahwa amalan Gus Miek sangatlah sederhana dalam
praktiknya. Juga sangat sederhana dalam menjanjikan apa yang hendak
didapat oleh para pengamalnya, yakni berkumpul dengan para wali dan
orang-orang saleh, baik di dunia maupun akhirat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus Miek seorang
hafizh (penghapal) Al-Quran. Karena, bagi Gus Miek, Al-Quran adalah
tempat mengadukan segala permasalahan hidupnya yang tidak bisa
dimengerti orang lain. Dengan mendengarkan dan membaca Al-Quran, Gus
Miek merasakan ketenangan dan tampak dirinya berdialog dengan Tuhan
,beliaupun membentuk sema’an alquran dan jama’ah Dzikrul Ghofilin.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus
Miek selain dikenal sebagai seorang ulama besar juga dikenal sebagai
orang yang nyeleneh beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang
melakukan maksiat seperti diskotik ,club malam dibandingkan dengan
menjadi seorang kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan
santrinya kitab kuning. hampir tiap malam beliau menyusuri jalan-jalan
di jawa timur keluar masuk club malam, bahkan nimbrung dengan tukang
becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk memberikan sedikit
pencerahan kepada mereka yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran
beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas atau dalam bahasa
indonesianya pemikiran jalan pintas.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pernah di ceritakan suatu
ketika Gus Miek pergi ke diskotik dan disana bertemu dengan pengunjung
yang sedang asyik menenggak minuman keras, Gus Miek menghampiri mereka
dan mengambil sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke mulut Gus Miek
salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus
Miek.” Gus kenapa sampeyan ikut Minum bersama kami ? sampeyankan tahu
ini minuman keras yang diharamkan oleh Agama ? lalu Gus Miek Menjawab
“aku tidak meminumnya …..!! aku hanya membuang minuman itu kelaut…! hal
ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas-jelas tadi Gus
Miek meminum minuman keras tersebut. Diliputi rasa keanehan ,Gus miek
angkat bicara “sampeyan semua ga percaya kalo aku tidak meminumnya tapi
membuangnya kelaut..? lalu Gus Miek Membuka lebar Mulutnya dan mereka
semua terperanjat kaget didalam Mulut Gus miek terlihat Laut yang
bergelombang dan ternyata benar minuman keras tersebut dibuang kelaut.
Dan Saat itu juga mereka diberi Hidayah Oleh Allah SWt untuk bertaubat
dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah
salah salah satu Karomah kewaliyan yang diberikan Alloh kepada Gus Miek.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">jika
sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering kali mengenakan celana
jeans dan kaos oblong. Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata
hitam lantaran lantaran beliau sering menangis jika melihat seseorang
yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Ketika
beliau berda’wah di semarang tepatnya di NIAC di pelabuhan tanjung mas.
Niac adalah surga perjudian bagi para cukong-cukong besar baik dari
pribumi maupun keturunan, Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya
mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu
mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi
surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Satu contoh
lagi ketika Gus miek berjalan-jalan ke Surabaya, ketika tiba di sebuah
club malam Gus miek masuk kedalam club yang di penuhi dengan
perempuan-perempuan nakal, lalu gus miek langsung menuju watries
(pelayan minuman) beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil
meniupkan asap rokok tepat di wajahnya, perempuan itupun mundur tapi
terus di kejar oleh Gus miek sambil tetap meniupkan asap rokok diwajah
perempuan tersebut. Perempuan tersebut mundur hingga terbaring di kamar
dengan penuh ketakutan, setelah kejadian tersebut perempuan itu tidak
tampak lagi di club malam itu.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Adanya sistem Da’wah yang
dilakukan Gus miek tidak bisa di contoh begitu saja karena resikonya
sangat berat bagi mereka yang Alim pun Sekaliber KH.Abdul Hamid
(pasuruan) mengaku tidak sanggup melakukan da’wak seperti yang dilakukan
oleh Gus Miek padahal Kh.Abdul Hamid juga seorang waliyalloh.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Itulah
dunia K.H. Khamim Jazuli alias Gus Miek. Ia adalah tokoh sentral
sema’an Al-Qur’an yang pengikutnya ribuan orang. Sema’an adalah kegiatan
membaca dan mendengarkan Al-Qur’an berjama’ah atau bersama-sama, dimana
dalam sema’an itu juga selain mendengarkan Al-Qur’an, yang hadir (
sami’in) juga bersama-sama melakukan ibadah sholat wajib secara
berjama’ah juga shalat-shalat sunnah yang lain, dari ba’da Subuh hingga
khatamnya Al-Qur’an. Gus Miek memiliki seorang istri dan lima orang
anak. Beliau dikenang sebagai Kiai yang mengayomi umat, terutama rakyat
jelata. Ke khasan gayanya dalam menyebarkan kebenaran sangat langka dan
tidak seperti ulama pada umumnya. Lahan garapannya adalah orang-orang
pinggiran dan para ”manusia malam”.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Majelis Sema’an mula-mula
didirikan dikampung Burengan Kediri sekitar tahun 1986. Mula-mula
pengikutnya hanya 10-15 orang. Lama kelamaan berkembang menjadi ribuan.
Tempatnya pun tidak hanya di masjid atau dari rumah ke rumah, tetapi
sudah memasuki wilayah pendopo kabupaten, Kodam bahkan sampai ke Keraton
Yogya.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Dari berkelana timbullah gagasan sema’an Al-Qur’an. Saya
ingin benar dan tidak terlalu banyak salah. Maka saya ambil langkah
silang dengan menganjurkan pada para santri untuk berkumpul sebulan
sekali, mengobrol, guyonan santai, diiringi hiburan. Syukur-syukur jika
hiburan itu berbau ibadah yang menyentuh rahmat dan nikmat Allah.
Kebetulan saya menemukan pakem bahwa pertemuan seperti itu jika
dibarengi membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, syukur-syukur bisa dari
awal sampai khatam, Allah akan memberikan rahmat dan nikmatNYA.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Jadi
menurut Gus Miek, secara batiniah sema’an Al-Qur’an adalah hiburan yang
hasanah, hiburan yang baik. Selain juga merupakan upaya pendekatan diri
kepada Allah, dan sebagai tabungan di hari akhir. Itu yang harus
bener-benar diyakini oleh jema’ah sema’an Al-Qur’an. Orang yang
mendengarkan dan membaca Al-Qur’an mendapat pahala yang sama. Malah
dalam sebuah ulasan seorang ulama dikatakan bahwa orang yang
mendengarkan bacaan Al-Qur’an pahalanya lebih besar daripada yang
membacanya, sebab pendengar lebih bisa menata hati, pikiran dan telinga
serta lebih fokus pada pendekatan diri kepada Allah.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Satu-satunya
upaya untuk mengutarakan sesuatu kepada Allah menurut beliau ialah
lewat Majelis sema’an Al-Qur’an ini. Karena berdasarkan sebuah hadis,
”barang siapa ingin berkomunikasi dengan Allah, maka beradalah
ditengah-tengah suatu majelis yang didalamnya mengalun Al-Qur’an.”</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus
Miek memang memiliki kelebihan yang unik. Beliau lebih suka memakai
pakaian trendi ketimbang sorban, jubah maupun sarung. Pergaulannya pun
sangat luas. ” Saya merasa dituntut menguasai bahasa kata, bahasa gaul,
dan bahasa hati,” tutur beliau.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pada saat saya masuk diskotik,
kafe atau karaoke, saya hanya bisa tertawa. Saya senang tapi saya lebih
tertarik pada pendapat seorang ulama dulu, kalau nggak salah namanya
Imam Ahmad bin Hanbal. Kalau masuk ke tempat hiburan yang diharamkan
oleh Islam, justru Imam Ahmad bin Hanbal malah bergabung dan berdoa,
pada saat beliau dipintu masuk pertama. Doa beliau ” Ya Allah, seperti
halnya Kau buat orang-orang ini berpesta pora ditempat seperti ini,
semoga Engkau jadikan pula mereka berpesta pora di akherat nanti”.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Semasa
hidup Gus Miek selalu diburu, bahkan tidak sedikit yang merelakan
waktunya berjam-jam dan berhari-hari untuk bertemu walaupun sekedar
bersalaman. Tamunya datang dari berbagai golongan, mulai tukang becak,
para banci, santri, artis, politikus, pejabat sampai Jendral. Mereka
percaya bertemu dengan Gus Miek akan membawa berkah tersendiri. Mereka
kebanyakan meminta nasehat tentang berbagai persoalan hidup. Saat beliau
berumur 10 tahun sudah banyak didekati orang. ”Bahasa yang datang
kepada saya ya itu-itu saja, minta restu, mengungkapkan kekurangan,
minta doa mudah mencari rezeki, bahkan orang yang mau melahirkan juga
datang kepada saya, dikira saya ini bidan,” tutur beliau seraya
terkekeh.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus Miek benar-benar rendah hati. ”Saya ini bukan kiai,
juga bukan ulama. Saya ini orang yang dipaksa untuk dipanggil kiai.
Saya ini hanya orang yang ingin melakukan kebenaran dan tak ingin
terlalu banyak salah”, kata beliau. ”Kita ini jangan sekali kali sok
suci atau super bersih, sebab di dunia ini ada dua penampilan. Pertama,
penampilan sebagai manusia satu-satunya di bumi yang paling top, paling
suci , paling bersih. Kedua, kebalikannya, sebagai manusia penghuni bumi
yang bukan apa-apa. Saya ini hanyalah, insya Allah kalau dalam jiwa
kita sudah tertanam perasaan sebagai hamba Allah, akan tertanam pula
rasa dosa, rasa salah, rasa kekurangan, sehingga untuk memohon
pengampunan kepada Allah akan lebih besar dan meningkat. Dan itu sulit,
termasuk saya sendiri”, tutur beliau</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Selain rendah hati beliau
juga pribadi yang sangat sederhana. Meski keluarganya di Kediri, namun
tak seorang pun tahu keberadaannya. Jika beliau berada di Surabaya lebih
sering berada di rumah salah satu sahabat beliau yaitu Bapak Syafi’i,
di dekat Masjid Ampel, beliau tak segan-segan tidur di kursi plastik
jebol ditemani sebuah teko kuningan berisi teh kental dan dua gelasnya.
Tak lupa asbak penuh puntung rokok kretek, karena ia memang dikenal
perokok berat.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Karena kerendahan hati serta tak segan-segan
membantu orang yang kesusahan tersebut, bisa dimaklumi jika tamunya
berjubel, bahkan pernah sampai 18 hari 18 malam tidak tidur karena sibuk
menerima tamu. Karena beliau tak kuasa menolak tamu. Bahkan pernah pada
saat hadir disema’an, Gus Miek langsung dikerubuti ribuan jama’ah,
sampai-sampai harus diselundupkan ke jamaah wanita untuk menghindari
serbuan sami’in.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Disamping sema’an Al-Qur’an, beliau juga
mendirikan majelis dzikir ”Dzikrul Ghofilin”. Maksudnya adalah dzikirnya
orang-orang yang lupa kepada Allah. Seperti halnya sema’an, majelis
dzikir yang lazim disebut muzahadah inipun diikuti ribuan jama’ah dengan
khusuk. Baik majelis sema’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin ini sangat
diminati oleh ribuan muslimin terutama daerah Jawa Timur dan Jawa
Tengah.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus Miek sejak kecil memang terlihat aneh. Beliau mengaku
sering dianggap aneh bahkan tidak jarang ada yang mengatakan tidak
waras. ” Dari umur 11 tahun saya seperti orang sakit, orang-orang
menganggap saya tidak waras. Lha wong kerjaan saya hanya disungai,
memancing terus menerus,” tuturnya</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Gus Miek sejak kecil suka
mengembara, bahkan orang tuanya pun tidak tahu dimana keberadaan Gus
Miek kecil. Dan oleh Ayahnya ia sudah dianggap anak hilang. Bahkan
kebiasaan Gus Miek tersebut berlanjut hingga masa tuanya. Bukan rahasia
lagi jika orang sulit mencarinya. Untuk bertemu beliau itu
”jodoh-jodohan” atau ”nasib- nasiban”, kalau jodoh gampang ditemui,
tidak dicaripun beliau muncul, tetapi kalau tidak jodoh, dicari-cari
kemanapun bahkan sampai satu bulanpun, belum tentu ketemu, kata beberapa
sami’in.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Banyak cerita tentang karomah atau kemuliaan yang
muncul disekitar kehidupan Gus Miek, yang oleh orang awam dianggap aneh.
Diantaranya kemampuan Gus Miek menyembuhkan penyakit hanya dengan air
putih. Banyak pula yang bercerita bahwa Gus Miek bisa hadir di dua
tempat. Salah satu contoh cerita yaitu saat Kiai Musta’in Romli, pendiri
Pondok Pesantren Darul ’Ulum Jombang, dan salah satu seorang mursyid
sebuah tarekat meninggal. Ketika itu sang ayahanda Gus Miek yaitu Kiai
Ahmad Jazuli akan berangkat takziah. Gus Miek saat itu diajak ikut, tapi
beliau menolak, dan memilih tinggal dirumah saja.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Berangkatlah
rombongan Kiai Ahmad Jazuli ke Jombang tanpa Gus Miek kecil. Tiba
dirumah duka, betapa kagetnya beliau karena melihat Gus Miek sudah
berada disana. Bertanyalah beliau kepada kerabat Kiai Mustain, dan
jawaban kerabat kiai Musta’in membuat Kiai Ahmad Jazuli tercengang. ”
Gus Miek sudah menemani Kiai Musta’in sejak seminggu sebelum almarhum
wafat, Kiai ..,”tutur kerabat tersebut.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Cerita unik yang lain
ketika pada saat sholat jamaah Jum’at, tiba-tiba Gus Miek hilang.
Orang-orang disekitar beliau bingung dibuatnya. Mereka sudah berusaha
mencari Gus Miek kesana kemari usai sholat jum’at, namun tetap tidak
ketemu. Dengan tiba-tiba Gus Miek muncul dengan membawa seonggok kurma
yang ranting-rantingnya masih meneteskan getah segar. Dan mereka yakini
bahwa Gus Miek tadi pasti habis sholat jum’at di Mekah.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Pada
suatu saat Gus Miek juga terlihat lagi dikelilingi fakir miskin, Gus
Miek memberikan uang kepada mereka semuanya. Anehnya uang tersebut
diberikan setelah beliau secepat kilat menggerakkan tangan kanannya ke
udara, dan mendadak ditangan beliau sudah tergenggam uang segepok.</span><br /><span class="fullpost"></span><br /><span class="fullpost">Tepat
tanggal 5 juni 1993 Gus Miek menghembuskan nafasnya yang terakhir di
rumah sakit Budi Mulia Surabaya (sekarang Siloam). Seorang Kyai Besar
yang nyeleneh dan unik akhirnya meninggalkan dunia dan menuju kehidupan
yang lebih abadi dan bertemu dengan Tuhannya yang selama ini beliau
rindukan. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un.</span><br /><div style="text-align: center;">
<span class="fullpost"></span> Foto memory gus miek</div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqxor401vHmi1zlFWzYXHrVeXh2gNDwvqSbF_c79YSB4taZmgIZpRpFMw3Kq_0WexjVuZXjGjz4IZ7xthzwtTTRPt0wPkhdzro8lvkAarzfCfKEMaMZJyyphcJzHITkNGazKSoMueRgGc/s1600/Gus+Miek+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqxor401vHmi1zlFWzYXHrVeXh2gNDwvqSbF_c79YSB4taZmgIZpRpFMw3Kq_0WexjVuZXjGjz4IZ7xthzwtTTRPt0wPkhdzro8lvkAarzfCfKEMaMZJyyphcJzHITkNGazKSoMueRgGc/s200/Gus+Miek+1.jpg" width="161" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtmFI1anwdbta__aSfF3OwPyFEhWUl4RjaNeWmV-pZrmBER4oxvpwd1EQ3G4lEBtv4ONYKjtRuriDo-FZRvHcp_yBr2xb0JCQJ17vTLzovPg1lwSKwaJlhApjUCh6RDUGhlKkEWKCZbIA/s1600/Perjalanan+Hidup+Gus+Miek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtmFI1anwdbta__aSfF3OwPyFEhWUl4RjaNeWmV-pZrmBER4oxvpwd1EQ3G4lEBtv4ONYKjtRuriDo-FZRvHcp_yBr2xb0JCQJ17vTLzovPg1lwSKwaJlhApjUCh6RDUGhlKkEWKCZbIA/s200/Perjalanan+Hidup+Gus+Miek.jpg" width="129" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGNs0S5mB1_VBSctJwmRRhaMv-no-G4FctMbK_7xHmVgMBf4G64Fn6i0lqwBm977btl_mUc8m6F09km5mu6T0da08x2E5jpuwa0uAOd8W8U3RYJ1pEEj8rvgwOY04dTLrBrAAflGNhDCM/s1600/397051_210064722422094_210050869090146_384158_1953646378_a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGNs0S5mB1_VBSctJwmRRhaMv-no-G4FctMbK_7xHmVgMBf4G64Fn6i0lqwBm977btl_mUc8m6F09km5mu6T0da08x2E5jpuwa0uAOd8W8U3RYJ1pEEj8rvgwOY04dTLrBrAAflGNhDCM/s320/397051_210064722422094_210050869090146_384158_1953646378_a.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwT-D2Ghsi15olL8u15KH_-5pOOypc0PHchTb1HRQv2EhhyphenhyphenWwLY5RIkyJ7Rzzwc_gAJo_P2p4NPb9Y8-hXUcnKYLQnH0sh4Z0JpnHShs8jijtzphDL1z3GVKujwwxQE7OAiUAPkkul6UQ/s1600/gus+miek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwT-D2Ghsi15olL8u15KH_-5pOOypc0PHchTb1HRQv2EhhyphenhyphenWwLY5RIkyJ7Rzzwc_gAJo_P2p4NPb9Y8-hXUcnKYLQnH0sh4Z0JpnHShs8jijtzphDL1z3GVKujwwxQE7OAiUAPkkul6UQ/s320/gus+miek.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7XioEcp6IEmLSR5RTSMfKGSgwn3qmx9gqcj7h-Y6l2sgUoqQmVNJjXawzELm2uQC-i-bLtEG4pIYV2F4hN4CCknM00SxlDC75lOfVYWq4305HOrP9N1oSfTPdYTaW6Nvm16rYd-4bAdk/s1600/gus-mik.JPGe.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7XioEcp6IEmLSR5RTSMfKGSgwn3qmx9gqcj7h-Y6l2sgUoqQmVNJjXawzELm2uQC-i-bLtEG4pIYV2F4hN4CCknM00SxlDC75lOfVYWq4305HOrP9N1oSfTPdYTaW6Nvm16rYd-4bAdk/s200/gus-mik.JPGe.JPG" width="142" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi1xFKDyF3Tsl5fpNrMLmuoFpBobC8mBOoFUg_ypr8hpT6CGXkm_gQaXbrPaVU2UKShwVcm9O_6NaoUy1IArZNxQTKAAeBoeYMenPsQMhC3UfLPlx2u-YwCcExYaE0Z0jZMY7CfRlAzRE/s1600/431987_210066192421947_210050869090146_384177_1445688411_a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi1xFKDyF3Tsl5fpNrMLmuoFpBobC8mBOoFUg_ypr8hpT6CGXkm_gQaXbrPaVU2UKShwVcm9O_6NaoUy1IArZNxQTKAAeBoeYMenPsQMhC3UfLPlx2u-YwCcExYaE0Z0jZMY7CfRlAzRE/s200/431987_210066192421947_210050869090146_384177_1445688411_a.jpg" width="160" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl71BwtC9TD03p5A_5RnwTVjZCwNz3_2EFG2X27fLHQNhIqxmY8IfTcrBVgsSJQKsjS_npuVkFQsdwtJETkiDc1ewpZ1BskgZxysWHSQLzQPntfLKJo8n7Dgg6fV9tkgJYadv0Mnhgi-Q/s1600/gus-mik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl71BwtC9TD03p5A_5RnwTVjZCwNz3_2EFG2X27fLHQNhIqxmY8IfTcrBVgsSJQKsjS_npuVkFQsdwtJETkiDc1ewpZ1BskgZxysWHSQLzQPntfLKJo8n7Dgg6fV9tkgJYadv0Mnhgi-Q/s320/gus-mik.jpg" width="219" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1PRIBtvRJKYw1k_nycdj6gh_qIfiuwJyvmZeLEqDPbcza2Y0t0Ufsm5d9WGZnH4Awp1hEJ5UKDpp55tf_y163-X67uMuzMv2gruTBGRVTLmS-SvTBc59AVDaZ_jmenP7dlRgLEOaf6TM/s1600/scan0002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1PRIBtvRJKYw1k_nycdj6gh_qIfiuwJyvmZeLEqDPbcza2Y0t0Ufsm5d9WGZnH4Awp1hEJ5UKDpp55tf_y163-X67uMuzMv2gruTBGRVTLmS-SvTBc59AVDaZ_jmenP7dlRgLEOaf6TM/s320/scan0002.jpg" width="242" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-55418489209608965282012-04-28T04:02:00.002-07:002012-04-28T04:02:27.368-07:00Sejarah Singkat Kediri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span class="style14"><span class="style16">KEDIRI JAMAN KERAJAAN</span><br />
</span><span class="style13">Sudah menjadi pengetahuan umum, Kediri merupakan daerah yang memiliki sejarah masa lalu yang gemilang . Bahkan Kediri di masa lalu adalah daerah penting dalam konstelasi nusantara karena menjadi salah satu pusat di antara kerajaan-kerajaan nusantara masa itu.</span></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Kediri juga menjadi salah satu daerah yang menjadi saksi bagi kebangkitan dan kehancuran kerajaan-kerajaan di nusantara yang memang silih berganti timbul tenggelam mewarnai lembaran sejarah kehidupan banga besar nusantara ini. Khusus bagi Jawa Timur, Kediri di masa-masa silam merupakan daerah yang bisa dikatakan cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan besar sekaligus menjadi payung bagi daerah-daerah dan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Pusat kerajaan baru di Jawa Timur muncul diantara dua masa berlangsungnya pemerintahan kerajaan di Jawa Tengah. Hal ini kita ketahui dari sebuah prasasti bertahun 729 saka (840 M) yaitu “PRASASTI HARINJING” di Desa Sukabumi, Kec. Kepung Kab. Kediri. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan huruf kawi (Jawa Kuno).</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Pengaruh Kerajaan Sriwijaya di belahan barat dan Mataram disebelah timur pada tahun 928 selagi empu sendok berkuasa di tanah air kita membuat perkembangan kerajaan-kerajaan kecil diseluruh jawa, termasuk Jawa Timur berkembang pesat. Mpu Sendok sebagai seorang bangsawan yang berasal dari kerajaan Mataram mendirikan kerajaan baru di Jawa Timur, dengan gelar RAKAI HINO MPU SENDOK SRI ICANA WIKRAMADHARMA TUNGGADEWA (929-947). Ibukota negara icana tidak jelas, tetapi kira2 pusat pemerintahan tersebut terletak di loceret Nganjtini ditandai dengan ditemukannya Candi lor yang menunjukkan tahun 929-1222M.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Setelah Mpu Sendok meninggal tahun 947 M, kepemimpinan pemerintahan mataram diganti oleh Sri Isyana Tunggawijaya, yang kemudian mempersunting putri Lokapala. Pernikahan tersebut memberikan putra yan kemudian menggantikan kedudukan Tunggawijaya yaitu Sri Makutawangsa Whardana. Selanjutnya pada tahun 990-1007 kerajaan mataram dikendalikan oleh Sri Dharmawangsa mati terbunuh sedangkan Airlangga dapat meloloskan diri dari peristiwa itu dengan diiringi Narottama, kemudian selama 4 tahun hidup di hutan dekat Wonogiri.</div><div style="text-align: justify;"><span class="style14">PEMERINTAHAN AIRLANGGA<br />
</span><span class="style13">Pada tahun 1019 atas pemerintahan beberapa Adipati dan kaum Brahmana yang masih setia, Airlangga diangkat untuk menduduki tahta kembali. Ia bertahta dan bergelar SRI MAHARAJA RAKELAHU CRILO KESWARA DHARMAWANGSA AIRLANGGA ANANTA WIKRAWAI-TUNGGADEWA. Pada masa pemerintahannya, airlangga berusaha menyatukan daerah-daerah kerajaan dharmawangsa yang telah terpecah belah akibat pengeruh Sriwijaya dengan kebijakan seperti :</span></div><div class="style13" style="text-align: justify;">· Memindahkan ibukota kerajaan dari Wuwutan Mas ke Kahuripan kembali.<br />
· Mengadakan perbaikan sistem pengadilan dengan menghapus hukuman siksa diganti dengan hukuman denda.<br />
· Memajukan pertanian dengan mendirikan pematang-pematang besar di desa Wringin Sapta pada Sungai Brantas, sehingga desa dan sawah-sawah terhindar dari banjir, Bandar Ujung Gakuh dekat Surabaya menjadi makmur.<br />
· Memperhatikan dan memajukan perdagangan baik didalam maupun diluar negeri ke Champa, India Utara dan India Selatan.<br />
· Memerintahkan menyalin buku Mahabarata kedalam bahasa Jawa Kuno sehingga rakyat dapat membaca dan terpengaruh oleh peradaban hindu. Mpu Kanwa menyalin buku Arjuna Wiwaha sebagai lambang perkawinan Airlangga, dan Gatot Kaca Sraya.<br />
· Mendirikan pertapaan yang indah di puncangan, serta memperbaiki tempat-tempat suci</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Sesuai dengan kehidupan orang Hindu Airlingga ingin memenuhi kewajiban yaitu menjadi pertapa, dan sebelum mengundurkan diri pada tahun 1041 ia membagi kerajaan menjadi dua bagian untuk kedua putranya adapun pembagian kerajaan sebagai berikut :</div><div class="style13" style="text-align: justify;">1. Bagian Timur : Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan meliputi daerah Surabaya, Malang dan Besuki.<br />
2. Bagian Barat : Kerajaan Panjalu atau Kadiri meliputi daerah Kediri, Madiun dengan ibukota Dahapura.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Airlangga menjadi pertapa terkenal dengan nama JATIWINDRA atau MAHARESI GENTAYU hingga akhir hidupnya tahun 1049 dan abu jenazahnya dimakamkan di lereng Gunung Penanggungan.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br />
<span class="style16">KERAJAAN KEDIRI<br />
</span><span class="style1">Ketidakcakapan raja-raja yang memerintah Kerajaan Jenggala, memebuat Jenggala tidak terdengar lagi untuk waktu yang tidak beberapa lama. Kemudian kebesaran nama kerajaan di wilayah timur ini digantikan dengan munculnya kerajaan Panjalu yang lebih dikenal dengan nama kerajaan DHAHA. Letak ibukota kerajaan ini diperkirakan terletak di kota yang terkenal dengan nama Kediri sekarang ini.</span></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Sekitar paruh waktu abad ke-11, mulailah sejarah kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama SRI JAYAWARSA sebagai raja pertama di kerajaan tersebut. Periode kepemerintahan kerajaan Sri Jayawarsa diperkirakan pada tahun 1104 sampai dengan 1115 M . setelah Sri Jayawarsa manglkat dari kepemimpinan-nya, pemerintah Kadiri dipercayakan kepada putranya yang bernama KAMISWARA. Masa pemerintahan Kamiswara diperkirakan terjadi antara tahun 1115 sampai dengan 1130 M. Untuk mengkhairi pertengkaran antara Kadiri dengan Jenggala, maka Kamis wra mengawini putri Jenggala yang bernama SRI KIRANA. Hal ini diyakini sebagai perkawinanpolitik yang diterapkan oleh kedua belah pihak. Pada jaman kepemimpinan Kamiswara tersebut, banyak bermunculan pujangga-pujangga terkenal,salah satu pujangga yang populer pada saat itu Mpu Dharmaja yang mengarang Kitab Semara Dahana, dan Mpu Tanakung yang mengarang Kitab Lubdaka dan Wertansantya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Sepeninggalan Kamiswara, kerajaan Kadiri sipimpin oleh SRI JAYABAYA yang memerintah pada tahun 1135-1157 M. Sri Jayabaya diperkirakan pada tahun 1104 sampai dengan 1115 M. Setelah Sri Jayawarsa mangkat dari kepemimpinan-nya, pemerintah Kadiri dipercayakan kepada putranya yang bernama KAMISWARA. Masa pemerintahan Kamiswara diperkirakan terjadi antara tahun 1115 sampai dengan 1130 M. Untuk mengkhiri pertentangan antara Kadiri dengan Jenggala, maka Kamiswara mengawini Putri Jenggala yang bernama SRI KIRANA. Hal ini diyakini sebagai perkawinan politik yang diterapkan oleh kedua belah pihak. Pada jaman kepemimpinan Kamiswara tersebut, banyak bermunculan pujangga-pujangga terkenal, salah satu pujangga yang sangat popular pada waktu itu Mpu Dharmaja yang mengarang Kitab Semara DAHANA, dan Mpu Tanakung yang mengarang Kitab Lubdaka dan Wertansantya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Sepeninggal Kamiswara, kerajaan Kadiri dipimpin oleh SRI JAYABAYA yang memerintah pada tahun 1135-1157 M. Sri Jayabaya terkenal sebagai pujangga dan sering dihubungkan dengan buku-buku karangan beliau yang dinamakan persis seperti nama beliau yaitu Jayabaya. Pada jaman Jayabaya tersebut hudup dua pujangga terkenal yaitu Mpu Panuluh yang kemudian menyelesaikan buku Mahabarata. Setelah Jayabaya, kerajaan Dhaha di perintah oleh, antara lain :</div><div class="style13" style="text-align: justify;">1. Sawosworo pada tahun 1159-1161<br />
2. Aryoso pada tahun 1171-1174<br />
3. Gandra pada tahun 1181<br />
4. Kamesworo II pada tahun 1182-1185</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br />
<b>KEDIRI JAMAN PENJAJAHAN JEPANG</b><br />
Setelah Belanda menyerah kepada jepang pada tanggal 10 maret 1942, makakota Kediri pun mengalami perubahan pemerintahan. Karena wilayah kerja Gemeente Kediri yang begitu kecil dan tugasnya sangat terbatas, maka oleh pemerintah jepang daerahnya diperluas menjadi kota. Daerah Kediri Shi atau Kediri Kota dikepalai oleh Shico.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Kediri shi terdiri dari 3 son (kecamatan)dan dikepalai oleh Shonco Son (Camat) yang terdiri dari beberapa Ku(desa), dimana tiap Ku dikepalai oleh seorang Kucho(kepala desa) Pemerintahan kediri Shi dipimpin oleh seorang Shico (walikotamadya), dimana kekeuasaanya tidak saja menjalankan pemerintah otonomi tetapi juga menjalankan Algemeen Bestuur tidak didampingi oleh DPRD, karena wewenang penuh berada ditangan Kediri Sicho.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Kediri Jaman Penjajahan Hindia Belanda<br />
Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia<br />
Belanda yang berdagang di Lisabon untuk mengambil barang dagangan yang didatangkan dari Asia Selatan oleh Bangsa Portugis pada tahun 1580 menghadapi kondisi yang serba sulit karena persaingan. Oleh karena kesulitan tersebut, maka Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman datang diIndonesia pada tahun 1596, tepatnya mendarat di pantai Banten.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Pada saat ini, Belanda mendapat rintangan dari orang-orang Portugis sehingga mereka berusaha untuk mempersatukan pedagang-pedagang Belanda dalam satu badan perdagangan yaitu VOC ( Verengde Ost Indischet Compagniw ) pada tahun 1602. sekita tahun 1799 VOC mengalami kerugian besar akibat korupsi pejabat-pejabatnya, sehingga dibubarkan. Segala hak dan kewajibannya diambil oleh Pemerintah Republic Mataaf ( Bataafsche Republic ) pada tahun 1799 – 1807.<br />
Pada tahun 1807 Republic Bataafche dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte dan diganti bentuknya menjadi kerajaan Belanda ( Konninkrijk Holand ). Dengan adanya perubahan ketatanegaraan ini menyebabkan Indonesiabagian dari kerajaan Belanda.</div><div class="style14" style="text-align: justify;">Kota Kediri di Awal Tahun 1906</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Berdasarkan Staatblad ( Undang-Undang Kenegaraan Belanda ) No. 148 tertanggal 1 Maret 1906, mulai berlaku tanggal 1 April 1906, di Kediri dibentuk Gemeente Kediri sebagai tempat kedudukan Resident Kediri. Sifat Pemerintahan di Kediri tersebut oleh Belanda diberikan kewenangan otonomi terbatas dan sudah mempunyai Gemeente Raad sebanyak 13 orang, yang terdiri dari 8 orang golongan Eropa dan yang disamakan, 4 orang Pribumi ( inlander ) dan 1 orang Bangsa Timur Asing. Berdasarkan Staatsblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906, bangsa Belanda menetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Tanggal 1 Nopember 1928 berdasarkan Staatsblad no. 498 status Kediri menjadi Zelfstandig Gemeenteschap mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1928, yaitu daerah yang memiliki Otonom Penuli.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Meskipun telah dibentuk “ Dependen Gemeente Kediri ” Pemerintah dalam negeri atau de Algemene bestuursroering tidak dipegang oleh Gemeente Kediri tetapi dipegang oleh Het Inlandeche Bestuur yang dipimpin oleh Regent Ven Kediri 9 Bupati), wewenang Gemeente Bestuur hanya meliputi pengurus got-got dalam kota, pungutan karcis pasar, pemeliharaan jalan kota dan pungutan peneng sepeda.</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Pemerintahan umum dipegang oleh Assisten Wedono dan Bupati, jadi tidak ada hubungan hirarkis di dalam pemerintahan umum dengan Bestuur, yang terjadi hanya merupakan hubungan kerja dan kepamongprajaan yang saat itu dipegang oleh Bupati Kediri.</div><div class="style17" style="text-align: justify;"><span class="style16">KEDIRI JAMAN KEMERDEKAAN<br />
</span><span class="style1">Jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 agustus 1945 dan 9 agustus 1945, membuat jepang bertekuk lutut di hadapan tentara sekutu pada tanggal 14 agustus 1945, sehingga terjadi Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945. tidak lama setelah proklamasi tersebut di Kediri muncul Syodancho Mayor Bismo (Mayor Bismo)bersama-sama tokoh Gerakan Pemuda yang dengan penuh semangat, penuh kesadaran disertai keberanian bertekad mengambil alih kekuasaan pemerintah dari tangan Jepang.<br />
Mayor Bismo mengawali masuk dan membimbing Fuku Cho Kan Alm. Abdul rochim pratlkrama dan ditengah-tengah gelora massa mengumumkan kesediaannya berdiri di belakang Pemerintahan RI dan mengankat diri sebagai Residen RI Dearah Kediri yang pertama. Massa rakyat dengan pimpinan Mayor Bismo menyerang Markas Ken PE Tai(jl.brawijaya 27), yang dihkiri melalui perundingan dengan hasil jepang menurunkan benderanya dan diganti dengan bendera Merah Putih bangsa Indonesia.<br />
Demikian sekilas perebutan kekuasaan dari bangsa Jepang di Kediri. Habislah sejarah pemerintahan Jepang di Kediri, maka pemerintah beralih kepada RI. Mula-mula Walikota didampingi oleh Komite Nasional Kotamadya, kemudian daerah berkembang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.</span></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Adapun urut-urutan perundang-undangan samnpai kediri menjadi Pemerintah Kota adalah sebagai berikut :</div><div class="style13" style="text-align: justify;">1. UU RI. No. 22 Tahun 1948 tentang Prinsip Daerah Otonomi<br />
2. UU RI. No. 44 Tahun 1950 STBL, No.498/28 dicatat dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 tentang Pembentukan Kota Besar<br />
3. UU RI. No. 1 Tahun 1957 tentang :<br />
a. Bentuk Pemerintahan Daerah Kota Praja<br />
b. Daerah Swantantra Tingkat II<br />
4. Peraturan Presiden No. 22 Tahun 1963 tanggal 25 September 1963 tentang Penghapusan Kawedanan dan Karesidenan<br />
5. UU No. 18 Tahun 1965 tentang :<br />
a. Daerah Otonomi<br />
b. Sebutan menjadi Kotamadya, dengan SK.42/Um tanggal 26 Mei 1966 mengubah Kota Praja menjadi Kotamdya.<br />
6. U No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di daerah<br />
7. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah</div><div class="style13" style="text-align: justify;">Di dalamnya terdapat perubahan penyebutan Kotamadya menjadi Kota, maka penyebutan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Kediri berubah menjadi Pemerintah Kota Kediri.</div><div style="text-align: justify;"><span class="style13">Hingga sekarang Kota Kediri telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan di bawah Pemerintah Republik Indonesia. Dari pemimpin yang pertama hingga periode kepemimpinan Sekarang, Kota Kediri mengalami berbagai banyak hal kemajuan dalam pembangunan, baik pembangunan yang bersifat fisik maupun pembangunan yang non fisik. Keindahan kota Kediri semakin terlihat setelah kota Kediri mencanangkan slogan Kediri BERSEMI. Berbagai prestasi di raih dan diperoleh, tidak terkecuali dalam bidang olah raga yang mulai bangkit dengan melajunya PERSIK ke divisi I liga Indonesia. Sehingga tidak terlalu muluk apabila Kota Kediri memang mewarisi kebesaran Kerajaan Kediri.</span></div></div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-83043842728370940532012-04-27T09:16:00.002-07:002012-04-28T03:52:15.919-07:00kedhiri tempo dulu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYGc37DZdK7hWXq4rcSMjoGI6it3Z60nOa5ws4O4qTMXpKwQwNvaQ6unPgydfh2TlQTF7VE34F3Cb6g2UefIcKT2gkZu0Nx0vBRzBrtelZ4M7xcczAyl_VnAHKbcT_OTDECC_0nYCGL8w/s320/PG-minggiran.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">PG minggiran</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYGc37DZdK7hWXq4rcSMjoGI6it3Z60nOa5ws4O4qTMXpKwQwNvaQ6unPgydfh2TlQTF7VE34F3Cb6g2UefIcKT2gkZu0Nx0vBRzBrtelZ4M7xcczAyl_VnAHKbcT_OTDECC_0nYCGL8w/s1600/PG-minggiran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioB7HogkDLZeGroXK9gB0eOLb75zh1pC8QNry_nwS7ervP6wuajkZNVy9FEgapZD-B1YmK7PU6_9967KIOWaovk1uh7HYxhEwZW5-dmAJLjirYbTfXAKhiZhjdzaoAUYcK2kjGK0o4dmY/s1600/1930-keras.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioB7HogkDLZeGroXK9gB0eOLb75zh1pC8QNry_nwS7ervP6wuajkZNVy9FEgapZD-B1YmK7PU6_9967KIOWaovk1uh7HYxhEwZW5-dmAJLjirYbTfXAKhiZhjdzaoAUYcK2kjGK0o4dmY/s320/1930-keras.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;">keras</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWShdyGnI1JaTMlg3-cPdQDAWj6fWsA9x2V2JLODU1SfjZKVFl7pNo9BzyBCUY2y0nPj0gnjztmmgrM1THBIvuz2rS0cq_rEuJxtK5CfAfLvz64crcLcZwpEq18ETGuwfWVzKL2kObX8/s1600/alun-alun-kediri-1938.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWShdyGnI1JaTMlg3-cPdQDAWj6fWsA9x2V2JLODU1SfjZKVFl7pNo9BzyBCUY2y0nPj0gnjztmmgrM1THBIvuz2rS0cq_rEuJxtK5CfAfLvz64crcLcZwpEq18ETGuwfWVzKL2kObX8/s320/alun-alun-kediri-1938.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">alun-alun-kediri-1938</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjch665hG827Deum8asIbWG7rMX8oz53Rq1eKAFW2MuGYgMrf4DQCWVIkvFICV16CIjqhCRO1q42yeii_QYF7HT-ytRIOMS6NF4W9i76RFBcYAm0U4vjmbP6J3KWQ6kVkXAc9g0w7lfC-0/s1600/alun-alun-kediri-house-of-resident.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjch665hG827Deum8asIbWG7rMX8oz53Rq1eKAFW2MuGYgMrf4DQCWVIkvFICV16CIjqhCRO1q42yeii_QYF7HT-ytRIOMS6NF4W9i76RFBcYAm0U4vjmbP6J3KWQ6kVkXAc9g0w7lfC-0/s320/alun-alun-kediri-house-of-resident.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">alun-alun-kediri-house-of-resident</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyN0eYfPDluZWS8otHjwOn0pKgr3zvPORh_k4RdGZ46-Y8CaN2XhohuQqkNYf57jnvtDYnHJLJNLZ4ZmUC4cJks28h0i7opPQtamr-EGMSdzqj-EhfdoJcMKAOBSTrwoLJhLkrF20bf-w/s1600/gerbang-jalan-Kediri-minggiran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyN0eYfPDluZWS8otHjwOn0pKgr3zvPORh_k4RdGZ46-Y8CaN2XhohuQqkNYf57jnvtDYnHJLJNLZ4ZmUC4cJks28h0i7opPQtamr-EGMSdzqj-EhfdoJcMKAOBSTrwoLJhLkrF20bf-w/s320/gerbang-jalan-Kediri-minggiran.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gerbang-jalan-Kediri-minggiran</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-rUnl7CJgmNBqxu5gbpir1kZLUhk8Ir7yfhtBZ7MQQ7lXtHZZZr1o6xpFzBgfC04VVNweTljVsZ-54bjmcygmmZrhpiQP_5lmbgtmZGI1vDnnUyd7wlqrdwNFdqKefOEcjXqF8D2i_0/s1600/goerah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb-rUnl7CJgmNBqxu5gbpir1kZLUhk8Ir7yfhtBZ7MQQ7lXtHZZZr1o6xpFzBgfC04VVNweTljVsZ-54bjmcygmmZrhpiQP_5lmbgtmZGI1vDnnUyd7wlqrdwNFdqKefOEcjXqF8D2i_0/s320/goerah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">goerah</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVALUBAnZhucnmP0xg0bV82dhLKB7ZkQeafZd8DWHSeDHwHLfjCtgKF78nFPbJYISBd0FybIAJeX1meGGFkAw6Jw6zHJomydUtHvKstiUpmvcUsONjHsJq2ZcmumtNbcIXpk1Uz4cEtiE/s1600/gumul.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVALUBAnZhucnmP0xg0bV82dhLKB7ZkQeafZd8DWHSeDHwHLfjCtgKF78nFPbJYISBd0FybIAJeX1meGGFkAw6Jw6zHJomydUtHvKstiUpmvcUsONjHsJq2ZcmumtNbcIXpk1Uz4cEtiE/s320/gumul.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">gumul</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAW74nvmz1qNwHhdhXUOEistewUH1cTJR7r2cLV-bcM9jM6WQCx0mONZD9BQClu1yP_rhHV5FzCKiSOonzsfXdwUiAfMIU8nrLDleRdd6VFugisp08se75nccCEUxHYF-BqxoGwe1z6Tg/s1600/kandangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAW74nvmz1qNwHhdhXUOEistewUH1cTJR7r2cLV-bcM9jM6WQCx0mONZD9BQClu1yP_rhHV5FzCKiSOonzsfXdwUiAfMIU8nrLDleRdd6VFugisp08se75nccCEUxHYF-BqxoGwe1z6Tg/s320/kandangan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kandangan</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQBPRUB3YJJqMPtf_fFKlG5y2qvTcobXlf3iEyiXKUZLVZv8kkWhtV2HyAnU6MYeWkjaW_3aFYFM2sAJLkdF57B17NiPch3m2jWslhgNZCAzk6Ds_eOzZZJTucCR3LfOzS1CT37G48zMA/s1600/kdr-jav-resto.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQBPRUB3YJJqMPtf_fFKlG5y2qvTcobXlf3iEyiXKUZLVZv8kkWhtV2HyAnU6MYeWkjaW_3aFYFM2sAJLkdF57B17NiPch3m2jWslhgNZCAzk6Ds_eOzZZJTucCR3LfOzS1CT37G48zMA/s320/kdr-jav-resto.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">kdr-jav-resto</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY6cFemxr7KGJrL5kLKN0IxbqR67HYH7T-5wtUwjlT7tJATeTpt04SrZpoPhAbqmyAcc5FBdIl8q5zDz_XHgKUlUe80jwfepnqaFj-4tw2BzZJ5frNk-tD8tuJxJRBcdQcP1yneSRBWGk/s1600/masjid-agung-kediri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY6cFemxr7KGJrL5kLKN0IxbqR67HYH7T-5wtUwjlT7tJATeTpt04SrZpoPhAbqmyAcc5FBdIl8q5zDz_XHgKUlUe80jwfepnqaFj-4tw2BzZJ5frNk-tD8tuJxJRBcdQcP1yneSRBWGk/s320/masjid-agung-kediri.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">masjid-agung-kediri</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgufuMXrKnYLpJvZUAiP_bjdve4wuFtGJC6-pskg6ToeceEfPKhbD7-7mkNTspeGVBldGK5RZqqlLBQVb-3AyCrjXLmZS7Fy_3kT0EEp4BZ0kzu_A3AOTJO92elyGmhpMEY2Ott0UlR8EE/s1600/minggiran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgufuMXrKnYLpJvZUAiP_bjdve4wuFtGJC6-pskg6ToeceEfPKhbD7-7mkNTspeGVBldGK5RZqqlLBQVb-3AyCrjXLmZS7Fy_3kT0EEp4BZ0kzu_A3AOTJO92elyGmhpMEY2Ott0UlR8EE/s320/minggiran.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">minggiran</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5EqO3oq5Z5j0oREdukGDYdlVi9gBF9uNCQ50FowYF-irm971yS64RjTk06kJEiQgWkoizysoGtPeqWAFdMuqroYIxePxM2ddNJOFIhscQMMagR7qVh2pY2cENy3VbDChpl2A3AHDg8Iw/s1600/ngadiluwih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5EqO3oq5Z5j0oREdukGDYdlVi9gBF9uNCQ50FowYF-irm971yS64RjTk06kJEiQgWkoizysoGtPeqWAFdMuqroYIxePxM2ddNJOFIhscQMMagR7qVh2pY2cENy3VbDChpl2A3AHDg8Iw/s320/ngadiluwih.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ngadiluwih</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZkYa03c4nfeLqkrLDU7cy8HCF43kyDiGu9ADCGttxsrHx9YMRlWGZvVK4C7FHP15NPnd8qUPs3OxglbGVOnDwl2QbedZf3IEBpK8opsHorhflXS-CHxrEGF7fjd4oUmOsU5Z_tj7mGrI/s1600/papar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZkYa03c4nfeLqkrLDU7cy8HCF43kyDiGu9ADCGttxsrHx9YMRlWGZvVK4C7FHP15NPnd8qUPs3OxglbGVOnDwl2QbedZf3IEBpK8opsHorhflXS-CHxrEGF7fjd4oUmOsU5Z_tj7mGrI/s320/papar.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">papar</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgllYtW6L-WNsmRl1NrUXKlW6FjI6h7dl-LrYia81c3rJ9ZIwlOZU5FhTCMGbLVj4h4pMZL2Fma3S6fQvMhseTpBGlAhsFhvT43S-hcbUI27l7ynkASJyqfnXjLcYuybLELITI48wrQMAM/s1600/pare.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgllYtW6L-WNsmRl1NrUXKlW6FjI6h7dl-LrYia81c3rJ9ZIwlOZU5FhTCMGbLVj4h4pMZL2Fma3S6fQvMhseTpBGlAhsFhvT43S-hcbUI27l7ynkASJyqfnXjLcYuybLELITI48wrQMAM/s320/pare.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pare</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXe_3aW4kAemoBW0wDpkI9HYdWm1a7-i18UkEnNUCDN7aVLFd-YxDY_fPZvooo7YkWP81BzxISmCt5ovWyrEgt_QoVUlOCIQb92Q7SGF7kWLqstG0TgNvPN9KoJTWD4NnvOdPi5UQ83m4/s1600/pasar-pahing-1930.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXe_3aW4kAemoBW0wDpkI9HYdWm1a7-i18UkEnNUCDN7aVLFd-YxDY_fPZvooo7YkWP81BzxISmCt5ovWyrEgt_QoVUlOCIQb92Q7SGF7kWLqstG0TgNvPN9KoJTWD4NnvOdPi5UQ83m4/s320/pasar-pahing-1930.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pasar-pahing-1930</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfR8hhCeiOy_bHbqY-n_GSQlhkh8sPRnTg1vmk1XSX5GagPTP4bEhG-M7UsaYW_deLbqS6oF04Aehtgf4zp6G3OQlCJFe5NT2t79fl6HwXz0D4Dz1FRvAgmhlTs9qaEd7t_YbxpG5TV_M/s1600/pasar-pahing-kuno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfR8hhCeiOy_bHbqY-n_GSQlhkh8sPRnTg1vmk1XSX5GagPTP4bEhG-M7UsaYW_deLbqS6oF04Aehtgf4zp6G3OQlCJFe5NT2t79fl6HwXz0D4Dz1FRvAgmhlTs9qaEd7t_YbxpG5TV_M/s320/pasar-pahing-kuno.jpg" width="316" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pasar-pahing-kuno</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXHMe6XV8XQ_v3Quis0NvK-TeTASkFSei_O9Q37_J4_8zSbgfnpca0qRSRGdUelwVZBrFd2twdWXbjTcoOuaqv-ksnhpSrQjAP4vef0zfTDoulkjZmcW8BRMHfT3qI-ehsKuuWWOFwYY/s1600/poerwoasri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXHMe6XV8XQ_v3Quis0NvK-TeTASkFSei_O9Q37_J4_8zSbgfnpca0qRSRGdUelwVZBrFd2twdWXbjTcoOuaqv-ksnhpSrQjAP4vef0zfTDoulkjZmcW8BRMHfT3qI-ehsKuuWWOFwYY/s320/poerwoasri.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">poerwoasri</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe6HqL5l5nat5Ohn15LDWBKmdCP-en_pBXdfuDaUojJccdh97iCgps5hNpm2-eIkp1XpDDk8-FPXRPKNvKARFa4fkehQLzKbbrvzUJOKp7rNeSJFFFBVWn2P1GVfJYsbOCegL_LVaRJB8/s1600/pusat-kediri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe6HqL5l5nat5Ohn15LDWBKmdCP-en_pBXdfuDaUojJccdh97iCgps5hNpm2-eIkp1XpDDk8-FPXRPKNvKARFa4fkehQLzKbbrvzUJOKp7rNeSJFFFBVWn2P1GVfJYsbOCegL_LVaRJB8/s320/pusat-kediri.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pusat-kediri</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpe8mGwdFRIjFRI0rXigAy6HrXcoB-V2Q8LQ2HbTtoSnKqUMJlfW1_fcuHW5tvfm0mZ4ycUvg9M8Yk0Zle4tg21xlkUg_tibb60aJ3JI1eCTe0QIkPCRkFImDwKWtuiihAnP_lYn1Ums4/s1600/rumah+bupati+kediri-1930.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpe8mGwdFRIjFRI0rXigAy6HrXcoB-V2Q8LQ2HbTtoSnKqUMJlfW1_fcuHW5tvfm0mZ4ycUvg9M8Yk0Zle4tg21xlkUg_tibb60aJ3JI1eCTe0QIkPCRkFImDwKWtuiihAnP_lYn1Ums4/s320/rumah+bupati+kediri-1930.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">rumah bupati kediri-1930</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1L5k3UtOUXpTWSiVWDucfwELYG7wTMa8yCXIy8VYQ4Yb2t6d5fFTsRVFFfrSFtCGFemOU3ZD6aEkn3O-RgxlujChy_ujRLVJ-9emJ9ZQDzIfDbxd4oiNxhgRZXRw7Y9LL4y0FcXq3SmY/s1600/societeit-brantas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1L5k3UtOUXpTWSiVWDucfwELYG7wTMa8yCXIy8VYQ4Yb2t6d5fFTsRVFFfrSFtCGFemOU3ZD6aEkn3O-RgxlujChy_ujRLVJ-9emJ9ZQDzIfDbxd4oiNxhgRZXRw7Y9LL4y0FcXq3SmY/s320/societeit-brantas.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">societeit-brantas</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoafoyA1Ic9AYT31DWoT2nYNcY-sOPaojc68MVx7hoaq04Gkl5lVdZQCIvTOBR9ul7h-jhX41Z0t_lR1nfm-SWWD53KPXXjrdNviVVj2wbfVkPfexqI4gfEs3AbLhVvgkKpyB-ew0sX2c/s1600/wates.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoafoyA1Ic9AYT31DWoT2nYNcY-sOPaojc68MVx7hoaq04Gkl5lVdZQCIvTOBR9ul7h-jhX41Z0t_lR1nfm-SWWD53KPXXjrdNviVVj2wbfVkPfexqI4gfEs3AbLhVvgkKpyB-ew0sX2c/s320/wates.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">wates</td></tr>
</tbody></table><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv2n6z4bMCzJdP_xtwLzbpnxpaZUpRahrcI0Im89nPH5o1aPjSQLcCr-GyHuBQ5s6uxNHQQc71QbUGJGAwGCF2m8a3oDKC3kxd98cnCQMVQiZnNBDWLsJvtNt0BFSMLNWXtXtggnF4gtg/s1600/stasiun-kediri-1892.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv2n6z4bMCzJdP_xtwLzbpnxpaZUpRahrcI0Im89nPH5o1aPjSQLcCr-GyHuBQ5s6uxNHQQc71QbUGJGAwGCF2m8a3oDKC3kxd98cnCQMVQiZnNBDWLsJvtNt0BFSMLNWXtXtggnF4gtg/s320/stasiun-kediri-1892.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stasiun 1892</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_BjAU_Acq2NcmN97sHGwxdgzLVlsZgtCjk6DInCpMLf9NOvA_N1rNg_jX2ELtDWtD-G7AP214GREetN9mPoos6zQqIZtYUsbeZT8PcPqcYCtvDFgMrakDMoh0sb-T2AbfGZIl6AeFow/s1600/stasiun-kediri-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj_BjAU_Acq2NcmN97sHGwxdgzLVlsZgtCjk6DInCpMLf9NOvA_N1rNg_jX2ELtDWtD-G7AP214GREetN9mPoos6zQqIZtYUsbeZT8PcPqcYCtvDFgMrakDMoh0sb-T2AbfGZIl6AeFow/s320/stasiun-kediri-2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stasiun 1910</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi20HrGe0co4f_ddw5M7UbAl31ryOT67cLkKiW1JgE7IaRwoNgxpMuux54s8I_0xRIcJjJr2h7ksBTUnUpO6rdZ45uBa2StTn3S6WM1XfJEeUTYcj472PyIm2cq01JxMv6AM-JZ8AejIlk/s1600/stasiun-kediri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi20HrGe0co4f_ddw5M7UbAl31ryOT67cLkKiW1JgE7IaRwoNgxpMuux54s8I_0xRIcJjJr2h7ksBTUnUpO6rdZ45uBa2StTn3S6WM1XfJEeUTYcj472PyIm2cq01JxMv6AM-JZ8AejIlk/s320/stasiun-kediri.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Stasiun 1900</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg75TezFhRmeaMq-YQGirQwXyrzTdK3zZjoQq1KimpvUi8VIjVof75786E8g0zge2d4bTJ_JZek8VILPSmnXQ4NsJdvhiMtwLMZithFEaEg6e_DbqlqSGBywSX5Czp1dsTeL23EhIrGyVg/s1600/10014173.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg75TezFhRmeaMq-YQGirQwXyrzTdK3zZjoQq1KimpvUi8VIjVof75786E8g0zge2d4bTJ_JZek8VILPSmnXQ4NsJdvhiMtwLMZithFEaEg6e_DbqlqSGBywSX5Czp1dsTeL23EhIrGyVg/s320/10014173.jpg" width="320" /></a></div><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj64AYnAguH5UxRHoIhPmdFJMuJdj44URq0kr6GNkMo-C5uOOGq8Ft50_IlouMu5x1L6p3-Uo1ATQ5pzD6Adh3wIdNsRHPA2P-EFFAHYObM5jkhYzCIuhoPXMTTyEZDdE3UeknjVIEttng/s1600/60037466.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj64AYnAguH5UxRHoIhPmdFJMuJdj44URq0kr6GNkMo-C5uOOGq8Ft50_IlouMu5x1L6p3-Uo1ATQ5pzD6Adh3wIdNsRHPA2P-EFFAHYObM5jkhYzCIuhoPXMTTyEZDdE3UeknjVIEttng/s320/60037466.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">rumah sakit tulung rejo pare</td></tr>
</tbody></table><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsy_ezEIBQgQjh4y96MElCb0_MNuXLGAkFy1kLBp3fT3_QS7Ewy_RJ43gjMYcR8V3LtH_QAGndNvAxrZ_xE_cNzQ_w9ZhvfZ4KIh7iXxnu1CF03uLdmAuEHxRLjQLHe3oEpSI7JvDS7sk/s1600/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Kleine_fabriek_waar_dakpannen_worden_gemaakt_Kasreman_(Paree)_TMnr_10014174.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsy_ezEIBQgQjh4y96MElCb0_MNuXLGAkFy1kLBp3fT3_QS7Ewy_RJ43gjMYcR8V3LtH_QAGndNvAxrZ_xE_cNzQ_w9ZhvfZ4KIh7iXxnu1CF03uLdmAuEHxRLjQLHe3oEpSI7JvDS7sk/s320/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Kleine_fabriek_waar_dakpannen_worden_gemaakt_Kasreman_(Paree)_TMnr_10014174.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhONUblpf1DI9QoME0CutS0ER0qTafxm-zdyNuY1gY6OCUsXiTxmScOOsjS2kFxPYs1IubOHtOPL8j9Scqub8D3ppIXf954kB1i8U5jvj3maD-VJkIb2sfh8d1mEp0kvZ6IFwlJf1iwzrk/s1600/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Steenfabriek_Templek_te_Pare_Residentie_Kediri_TMnr_10014175.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhONUblpf1DI9QoME0CutS0ER0qTafxm-zdyNuY1gY6OCUsXiTxmScOOsjS2kFxPYs1IubOHtOPL8j9Scqub8D3ppIXf954kB1i8U5jvj3maD-VJkIb2sfh8d1mEp0kvZ6IFwlJf1iwzrk/s320/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Steenfabriek_Templek_te_Pare_Residentie_Kediri_TMnr_10014175.jpg" width="320" /></a></div><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZHlnOfihFVJCiYCC4LUY37JZbsu9gfL-i6LL_GvGuFGjaIzxKAanyAEkX-lpViPTLYUIo0fY5LCnxw-HrXpPpMFIjltRLelhXrTpDHE6j-wkg7bXazkzDWHWIVd19igwjQHrYZ0hmTY/s1600/brantas-club.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvZHlnOfihFVJCiYCC4LUY37JZbsu9gfL-i6LL_GvGuFGjaIzxKAanyAEkX-lpViPTLYUIo0fY5LCnxw-HrXpPpMFIjltRLelhXrTpDHE6j-wkg7bXazkzDWHWIVd19igwjQHrYZ0hmTY/s320/brantas-club.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Societes Brantas</td></tr>
</tbody></table><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjthoc4SX090kHUyE2pPgfzliQGZviIcXJVFGRObfQu1L2zqIQck_9nfEqHLM4sIqgBThhII1SVLs1sI4_X9iEyxrbLjeG8WBymt4JVs4uZJJruw1m-gHUkd8wHJyLG0CyLdn55LJr14Ks/s1600/dealer-mobil-kediri-1929.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjthoc4SX090kHUyE2pPgfzliQGZviIcXJVFGRObfQu1L2zqIQck_9nfEqHLM4sIqgBThhII1SVLs1sI4_X9iEyxrbLjeG8WBymt4JVs4uZJJruw1m-gHUkd8wHJyLG0CyLdn55LJr14Ks/s320/dealer-mobil-kediri-1929.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOX4aHYKim904Ccm-dU87prxUgZ3Q19esvY2832uz6S4C7Vmx8XPY4j-XPi0WvmeyFHq3lqkSjh42bCo8iDNrBlbF8AdGr1hCfm0uVDvOpSvKpGSw5WevhorA_QuwfXqNjRz3QO1Ivu_M/s1600/gerbang-nganjuk-1935.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOX4aHYKim904Ccm-dU87prxUgZ3Q19esvY2832uz6S4C7Vmx8XPY4j-XPi0WvmeyFHq3lqkSjh42bCo8iDNrBlbF8AdGr1hCfm0uVDvOpSvKpGSw5WevhorA_QuwfXqNjRz3QO1Ivu_M/s320/gerbang-nganjuk-1935.jpg" width="320" /></a></div><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_zGMd0Kkto4G1mpHJj4CGAQfG9z_l4seCqPUAc8G237h_UcH8cbbZfYHzbZGKAazyTtNg7QMVINQEKWVUn6758DRS1aIf4PRLR6gpJNDUaGOc60c0dFoA5Rajefr4ah1HceHgez-CHOE/s1600/jalan-klenteng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_zGMd0Kkto4G1mpHJj4CGAQfG9z_l4seCqPUAc8G237h_UcH8cbbZfYHzbZGKAazyTtNg7QMVINQEKWVUn6758DRS1aIf4PRLR6gpJNDUaGOc60c0dFoA5Rajefr4ah1HceHgez-CHOE/s320/jalan-klenteng.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Klenteng</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix2rxNhCaOX9WbMSx9y67l_l2bvhPHneI6waInlQBGvctveyeuh_qIqWooybhNpJ7j1Nq45pIC7YTauP6VJU3sKPlEH__-MIPEF0MZiq0l3v_v_QgfnAwag-vg9X_tGIp_-kX3B8nsDRw/s1600/jembatan-lama-1955.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="189" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix2rxNhCaOX9WbMSx9y67l_l2bvhPHneI6waInlQBGvctveyeuh_qIqWooybhNpJ7j1Nq45pIC7YTauP6VJU3sKPlEH__-MIPEF0MZiq0l3v_v_QgfnAwag-vg9X_tGIp_-kX3B8nsDRw/s320/jembatan-lama-1955.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jembatan Lama 1955</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Lf2wjObC86FgxIGvmeYwI-T6jKuIDp4x4j5io9NUr_c1Qh5UqYPnKt26j1h4aHYZuMQbFb-EUOw-xIybSCCdckXwpXqLsXyVlA0JGMAbcvB4UORko6uyaXzvJU3i6RVu0seKvHcj9ZA/s1600/pertigaan-jembatan-lama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Lf2wjObC86FgxIGvmeYwI-T6jKuIDp4x4j5io9NUr_c1Qh5UqYPnKt26j1h4aHYZuMQbFb-EUOw-xIybSCCdckXwpXqLsXyVlA0JGMAbcvB4UORko6uyaXzvJU3i6RVu0seKvHcj9ZA/s320/pertigaan-jembatan-lama.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertigaan Jambatan Lama</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEpmcM93Gras_NgqYPfOGFbINH3yeC12D33y2SERgd108G3MSlVZ_OqIF1ufc-1xA-isL6Ql0-mMvqQC69mcOpOcE4kSyXPfeMAIMNVFF0uUrHK2iv2zkBSF5cnSOOHKZAL9UieNtw9ic/s1600/pertigaan-jembatan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEpmcM93Gras_NgqYPfOGFbINH3yeC12D33y2SERgd108G3MSlVZ_OqIF1ufc-1xA-isL6Ql0-mMvqQC69mcOpOcE4kSyXPfeMAIMNVFF0uUrHK2iv2zkBSF5cnSOOHKZAL9UieNtw9ic/s320/pertigaan-jembatan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertigaan Jembatan Lama</td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicw1G3we0rroVRb9RTzpxd0sPfQEODUXYQTeC9bnuljh5R43kucNswcHqHIIKQdtqn7CT-jWPehvSI7lB_YO_swPQG9it8w7OCBgx1_ZTNpXYwXSB0Buf4HDLd_RFzzJB_4ooH9oIRSYI/s1600/pertigaan-stasiun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicw1G3we0rroVRb9RTzpxd0sPfQEODUXYQTeC9bnuljh5R43kucNswcHqHIIKQdtqn7CT-jWPehvSI7lB_YO_swPQG9it8w7OCBgx1_ZTNpXYwXSB0Buf4HDLd_RFzzJB_4ooH9oIRSYI/s320/pertigaan-stasiun.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pertigaan Stasiun</td></tr>
</tbody></table><br />
</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-90541990862725813602012-04-27T09:04:00.001-07:002012-04-27T09:05:13.115-07:00Penemu Teknologi 4G – Professor Khoirul Anwar dari kediri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKRe8W2k2f8vYRuDN54TVET2-fIPFEM0dICMm5x9xfOb1tVKjJ_mnBAE2ndIxlBRxxhGgmmWhWgBktWLqVdsqo-KNxGRQ9CnznVkzpb2qiEemVXK00FzXlsdywQQpW7yDpIX9gEvdIyc/s1600/prof-khoirul-anwar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLKRe8W2k2f8vYRuDN54TVET2-fIPFEM0dICMm5x9xfOb1tVKjJ_mnBAE2ndIxlBRxxhGgmmWhWgBktWLqVdsqo-KNxGRQ9CnznVkzpb2qiEemVXK00FzXlsdywQQpW7yDpIX9gEvdIyc/s1600/prof-khoirul-anwar.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"> Indonesia patut berbangga, karena penemu teknologi 4G adalah orang Indonesia asli <b>Wongkediri</b>, <a href="http://alumnismada.org/" target="_blank">alumni Smada</a> kediri tahun 2006, dialah <b>Prof. Khoirul Anwar</b>, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada 2008. Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California.</div><div style="text-align: justify;">Penemuan teknologi 4G berbasis OFDM diawalinya dengan ide mengurangi daya transmisi untuk meningkatkan kecepatan transmisi data. Penurunan daya dilakukan hingga 5dB saja (100.000 = 10 pangkat 5 kali lebih kecil dari teknologi sebelumnya) dan hasilnya kecepatan transmisi meningkat.</div><div style="text-align: justify;">Pada paten keduanya, Khoirul Anwar kembali membuat dunia kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan.</div><div style="text-align: justify;">Namun, anak Indonesia asli asal Kediri ini mengkompensasi risiko tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus di laboratorium, hasilnya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI.</div><div style="text-align: justify;">Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology.</div><div style="text-align: justify;">Itulah yang mengantarkan alumnus ITB tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menekuni dua topik penelitian yang dilakukan sendiri dan enam topik penelitian yang digarap bersama enam mahasiswanya.</div><div style="text-align: justify;">Sukses di negeri orang tak membuatnya lupa dengan tanah kelahiran. “Suatu saat saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah meraih ilmu yang banyak di luar negeri,” kata Khoirul. Baginya keluarga banyak memberikan inspirasi dalam menemukan ide-ide baru. “Belakangan ini saya berhasil menemukan teknik baru dan sangat efisien untuk wireless network saat bermain dengan anak-anak,” katanya</div><div style="text-align: justify;">Khoirul sering mengajak anak-anaknya melakukan riset kecil-kecilan di rumahnya. Bersama anak-anaknya pula, Khoirul sering menyempatkan waktu menonton bersama, terutama film animasi kegemarannya: Dragon Ball Z, Kungfu Panda, Gibli, atau Detektif Conan.</div><div style="text-align: justify;">“Film animasi mengajarkan anak kita nilai yang harus kita pahami dalam kehidupan,” kata Khoirul. Film animasi Gibli, misalnya, banyak bercerita bagaimana seharusnya manusia bisa bersahabat dengan alam, tidak merusaknya, serta mencintai mahluk hidup.</div><div style="text-align: justify;">Bahkan ide dan semangat baru terkadang muncul dari menonton film. Misalnya nilai kehidupan yang dia petik dari film Kungfu Panda: ‘There is no secret ingredient, just believe’. “Nilai ini saya artikan bahwa tidak ada rahasProfessor Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa Timur. ia merupakan Putra dari pasangan (almarhum) Sudjianto dengan Siti Patmi seorang petani di Ds. Jabon, Juwet Kec. Kunjang, Kediri. Ayahnya meninggal karena sakit saat ia baru lulus SD tahun 1990. Ayah Khoirul meninggal karena sakit, saat ia baru lulus SD pada 1990. Ibunyalah kemudian berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus SD. Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Tapi ada saja jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, ketika melanjutkan sekolah di <a href="http://smadakediri.sch.id/" target="_blank">SMA 2 Kediri</a>, tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Kemudian ia meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000.</div><div style="text-align: justify;">Setelah sukses dia tak pernah lupa dengan asalnya, hasil royalti paten pertamanya itu ia berikan untuk ibunya yang kini hidup bertani di Kediri.</div><div style="text-align: justify;">ia sukses, percayalah bahwa apapun yang kita kerjakan bisa membuat kita sukses.” kata Khoirul.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div></div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-77385007400480913102012-04-27T08:58:00.000-07:002012-04-27T08:58:42.414-07:00Tan Khoen Swie penulis dan penerbit buku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivRTDRwMRSDzdJ4nEEL5q412yPv0mmMODOAqvHUGbJn67QFDTbCLIbiI7lie8x-UrsSa4IlEpqf0HDzIfXwWy3tChzcMjtkmQ-1hgg1_m7jb07tKAT9qSQSJx_JMt2H6iukKc8kgrKjlI/s1600/220px-Tan_Khoen_Swie.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivRTDRwMRSDzdJ4nEEL5q412yPv0mmMODOAqvHUGbJn67QFDTbCLIbiI7lie8x-UrsSa4IlEpqf0HDzIfXwWy3tChzcMjtkmQ-1hgg1_m7jb07tKAT9qSQSJx_JMt2H6iukKc8kgrKjlI/s1600/220px-Tan_Khoen_Swie.jpg" /></a></div><b>Tan Khoen Swie</b>? sopo kuwi?. Saya yakin wongkediri jarang yg tahu tentang Tan Khoen Swie. Secara tidak sengaja menemukan tokoh dari kediri lama ini lewat google. Secara singkat beliau adalah penulis sekaligus penerbit pada jaman penjajahan belanda. Punya toko Sorabaia di jl Dhoho.<br />
Tan Khoen Swie (Wonogiri, Karesidenan Surakarta, 1883 – Kediri, 1953; disingkat TKS) adalah penulis dan penerbit buku (bernama sama) di Kediri pada paruh pertama abad ke-20. Buku-buku keluaran penerbit ini banyak menyebarluaskan hasil karya sastra Jawa modern pra-kemerdekaan dan ikut memperluas tradisi sastra Jawa tertulis yang baru mulai berkembang masa itu setelah dirintis oleh Ranggawarsita dan C.F. Winter di Solo pada awal paruh akhir abad ke-19. Sebelumnya, tradisi tulis sastra Jawa dilakukan dengan penulisan ulang. Sebagai contoh, versi-versi awal Serat Kalatidha (Ranggawarsita) dan Serat Wedhatama (Mangkunagara IV) disebarluaskan melalui penerbit ini.<br />
Tidak diketahui banyak mengenai riwayat hidupnya karena TKS dikenal sebagai tokoh yang dianggap misterius. Masa kecilnya dijalani di Solo dan Wonogiri, sebelum kemudian ia mengadu nasib di Kediri. Selain sebagai penerbit ia juga berusaha dalam vulkanisir ban Dunlop serta memiliki toko kelontong yang dinamakan “Soerabaia”. Ia dikenal <b>antikolonial</b>. Sebagai tanda pernyataan ketidaksetujuannya terhadap penjajahan, ia selalu memanjangkan rambutnya hingga sebahu.<br />
Bersamaan dengan wafatnya, riwayat usaha penerbitannya ikut tenggelam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyO9J6Q__CnE060-4pHSVJtpEnf9WzM2UgbWvWeaYbQsUudlrCy7447ufvlEEMCc1dumS_RPswxR2caiiJ5TzVsE7FtE1s8iZeBbHMS4ZmNSTqgZ7ovRXJm8TSfBgjkTueEM4gKY_ODNU/s1600/toko-tan-khoen-swie.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyO9J6Q__CnE060-4pHSVJtpEnf9WzM2UgbWvWeaYbQsUudlrCy7447ufvlEEMCc1dumS_RPswxR2caiiJ5TzVsE7FtE1s8iZeBbHMS4ZmNSTqgZ7ovRXJm8TSfBgjkTueEM4gKY_ODNU/s320/toko-tan-khoen-swie.jpg" width="320" /></a></div>Toko Sorabaia - Tan khoen swie - Jl Dhoho<br />
<br />
<b>Jejak Boekhandel Tan Khoen Swie</b>Di atas pintu depan toko itu hanya terlihat papan kayu biru kusam bertuliskan “SURABAYA”. Toko di Jalan Dhoho, Kediri, itu menjual bahan makanan seperti abon, dendeng, ke-rupuk. Pada era 30-an, toko itu bernama “SOE-RABAIA”, terkenal sebagai pusat penjualan ban Dunlop dan onderdil mobil.<br />
Berjajar dengan toko tersebut terdapat bangunan 12 meter persegi yang kini sehari-hari berfungsi sebagai tempat praktek dokter gigi. Dari foto 1930-an, dapat diketahui bangunan itu dahulu sebuah toko buku yang pemiliknya juga pemilik toko onderdil itu. Papan namanya berbunyi TOKO TAN KHOEN SWIE, SEDIA BOEKOE DJAWA MELAJOE DAN OLLANDA.<br />
Dari toko itulah mengalir buku-buku pujangga- -Ja-wa tersohor, seperti Kalatida karya Ronggowar-sito, Ki-tab Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwono- IV, atau Wedatama karya Mangkunagoro IV. Juga bu-ku- lain karangan R. Ngabehi Yosodipuro, pujangga Pad-mosusastro, Suwandi Tjitrowasito, dan sebagainya-.<br />
Boleh dibilang nama besar para pujangga itu tidak akan muncul tanpa peran toko buku itu. Sekitar tahun 1920-an buku-buku itu dijual dengan harga 0,35 ? 0,95 gulden. Mulanya penerbit itu menyebarkan buku-buku beraksara Jawa Kuno. Tapi, sejak 1950-an, mereka menerbitkan buku-buku beraksara Latin.<br />
Banyak orang lupa kebesaran nama Tan Khoen Swie. Baru pada 2001, Pemerintah Kota Kediri membentuk Panitia Penelusuran Pelestarian dan Pengembangan Wisata dan Budaya yang mendata tempat-tempat bersejarah di kotanya dan mene-mu-kan ribuan buku di sebuah toko di Jalan Dhoho. Semua kaget dan sadar, itulah bekas tempat Tan Khoen Swie tinggal, dan di Kota Kediri pernah ada sebuah penerbit yang pendiriannya (1883) mendahului Balai Pustaka (1917).<br />
“Ya, inilah sisa peninggalan kakek buyut saya,” kata drg Gani, 43 tahun, yang buka praktek di situ. Ia bukan ahli waris buku-buku peninggalan Tan Khoen Swie, melainkan dialah yang setiap hari merawat dan menjaga “harta karun” itu.<br />
Gani tinggal bersama anak-istrinya di lantai dua. Di lantai tiga, di ruangan seluas 20 meter persegi de-ngan arsitektur mirip kelenteng itu, tersimpan ribu-an buku milik Tan, baik yang sudah dicetak maupun yang masih tedhakan (tertulis tangan) di buku skrip.<br />
“Pada masa itu buku terbitan Tan Khoen Swie memang dibutuhkan banyak orang, banyak menjadi buku pegangan masyarakat Jawa,” kata Prof Sumarsono, dosen Sastra Jawa UGM. Menurut Dr Budya-pradipta, dosen Sastra Jawa UI, pada zaman tahun 1940-an buku kesusastraan Jawa banyak diterbitkan oleh Balai Pustaka, Kulf, Van Dorp, atau penerbit -Belanda, E.Y. Brill. Tapi dari semua penerbit itu, ke-lihatannya Tan Khoen Swie yang paling populer sampai ke rakyat jelata.<br />
“Buku-buku keluaran Tan praktis, mudah dime-ngerti pembaca umum,” kata Budya. Budya menam-pik pendapat bahwa buku-buku terbitan Tan rendah mutunya. “Kendati yang diterjemahkan kar-ya klasik, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Tengahan yang termasuk modern, efisien, dan efektif. Bahasanya tidak banyak pengulangan, tidak ba-nyak kata-kata mubazir, ketat,” ia menambahkan.<br />
Buku produksi Tan tipis-tipis. Bahannya dari kertas murahan-kertas merang. Terjangkau masyarakat kecil. “Waktu itu, tahun 50-an, saya suka baca primbon yang diterbitkan Tan karena dalam primbon banyak ditampilkan tanda-tanda wanita. Mi-sal-nya kalau berwajah bundar tandanya gimana, lonjong gimana, tanggal berapa nafsunya ha-ha-ha…,” kata Dr Budyapradipta mengenang.<br />
Salah satu kiprah luar biasa Tan adalah ia sering mengundang para pengarang dari Yogya, Solo, Bojonegoro, Surabaya, sampai Lumajang ke rumah-nya dan membiayai mereka menulis. “Tan itu maesenas,” kata Sardono W. Kusumo. Salah satu pengarang Jawa tersohor yang sering menginap di rumah Tan adalah Padmosusastro. George Quinn, peneliti Universitas Northern Territory, Darwin, dalam bukunya The Novel in Javanese menyebut Padmosusastro bapak sastra Jawa modern.<br />
Itu lantaran Padmosusastro, menurut Quinn, memelopori cara bercerita modern (gagrak anyar) dalam sastra Jawa. Pada 1900 ia menulis novel Rangsang Tuban yang sangat modern. Padmosusastro juga dikenal sebagai jurnalis. Ia pernah memimpin koran Jawa Bramartani dan majalah berbahasa Jawa Jawi Kandha. Tidak seperti Ronggowarsito yang hanya tinggal di Solo, dia melakukan petualangan ke Belanda, Batavia, melakukan reportase jurnalistik.<br />
Dialah yang pada 1890 melakukan klasifikasi sistematik terhadap serat-serat yang dimiliki ke-raton, dan bergaul akrab dengan para peneliti Belanda se-perti J.A. Wilkens, G.A.J. Hazeu. Tahun 1911 ia penulis aneka tata bahasa Jawa, seperti Paramabasa, Layang Basa Jawa. Tahun 1914 Tan menerbitkan bukunya, Serat Subasita. Tan juga dikenal menulis ulang Serat Pustakaraja, Serat Paramayoga, karya Ronggowarsito, dengan versinya sendiri.<br />
“Tan mengajak para penulis seperti Padmosusastro tinggal di rumahnya selama berbulan-bulan untuk menulis di kebun, bersemadi di sana, menggali inspi-rasi dan difasilitasi. Jika ada yang menghasil-kan satu karya, maka karyanya itu akan diterbit-kan,” tutur Sardono W. Kusumo, yang meneliti kehidup-an Padmosusastro. Selain Padmosusastro, penulis yang sering menginap di rumah Tan adalah R. Tanojo, pe-ngarang terkenal Serat Nitimani, buku yang meng-ulas rahasia lika-liku senggama suami-istri.<br />
Kita masih dapat melihat ruangan-ruangan bekas para “tamu agung” itu. Untuk mencapai lantai tiga rumah Tan, kita harus melalui lorong bertangga yang dipenuhi kamar. Menurut Gani, kamar-kamar ter-sebut dulu dipakai tidur berbulan-bulan oleh para pe-nulis itu. Tempat Tan mengajak para tamunya bermeditasi juga masih ada sekarang. Bentuknya sebuah bangunan setengah lingkaran dengan ornamen lubang di kiri-kanannya, dilengkapi relief-relief bergaya Buddha.<br />
Pada 1953, Tan meninggal. Ia disemayamkan di bong (pemakaman) Cina di lereng Gunung Klotok, Kota Kediri. Sampai akhir hayatnya, sudah 400-an buku yang diterbitkannya. Michael Tanzil, p-utra ketiganya, seorang arsitek lulusan Illinois Institute of Technology dan pernah menjadi fotografer di Asso-ciated Press, melanjutkan napas kehidupan toko buku. Michael Tanzil selama itu juga menerbitkan beberapa buku baru dan mencetak ulang beberapa buku lama, bekerja sama dengan penerbit lain.<br />
“Toko buku ini mulai tidak terurus sekitar 1962, ketika ditinggal Michael Tanzil ke Jakarta,” tutur Gani. Apalagi setelah Michael pada 14 Maret 1993 meninggal dunia.<br />
—<br />
Tak ada yang tahu persis kapan Tan Khoen Swie dilahirkan. Namun, dari berbagai referensi, diper-kirakan ia lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, sekitar 1833. Dari foto-foto lama, terlihat sosoknya gagah. Rambutnya panjang dikuncir. Dan selalu berkumis. Dia vegetarian.<br />
Sebelum datang ke Kediri, ia bekerja sebagai tukang rakit penyeberangan di Bengawan Solo. Syahdan, ia sering mencuri dengar pelajaran di Sekolah Kesatrian milik Sri Sunan Pakubuwono. Suatu hari dia ketahuan, kemudian oleh si guru dipanggil dan disuruh ikut belajar.<br />
Tan menikah dengan gadis asal Surabaya bernama Liem Gien Nio. Setelah menikah inilah dia mencoba memulai usahanya di Kediri sebagai penerbit. Namun, saat itu usahanya tak bisa diandalkan karena ketatnya aturan pemerintah kolonial tentang usaha penerbitan. Ia lalu berdagang, mulanya membuka toko onderdil mobil, lalu toko kerupuk.<br />
Ia kemudian bisa bersahabat akrab dengan Padmo-susastro (1843-1926), pujangga keraton yang juga Kepala Perpustakaan Radya Pustaka. Dari sinilah tampaknya ia mendapat akses untuk mendapatkan buku-buku di lingkungan keraton. Padmosusastro sendiri seolah bagian dari dewan redaksi penerbitan Tan Khoen Swie.<br />
Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta, GPH Puger, mengakui peran penerbit Tan Khoen Swie dalam penyebaran pengetahuan yang sebelumnya hanya diketahui oleh orang-orang di lingkungan keraton. Hampir seluruh hal yang ber-kaitan dengan keraton dibukukan oleh Tan. “Itu men-jadikan masyarakat luar kemudian bisa meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang keraton, misalnya dalam hal cara berbusana,” kata GPH Puger.<br />
Tapi agaknya Tan tak hanya memburu buku dari lingkungan keraton. Slamet Riyadi, ahli sastra Jawa dari Balai Bahasa Yogya, misalnya, menemukan: Tan pernah membeli Serat Sastra Harjendra dari I Wayan Jiwa, seorang warga Bali yang menguasai ilmu kesem-pur-naan agama Buddha, dengan imbalan Rp 25.<br />
Menurut Sardono, sering Tan menawarkan buku-nya door to door. Itu membuat komunitas pergaulannya meluas. “Terbitan Tan Khoen Swie jenisnya ma-cam-macam, saya kira dia menerbitkan buku-buku itu karena melihat pasar yang latar belakangnya beragam,” kata Drs Kartika, pengajar Sastra Jawa UGM.<br />
Tan aktif dalam bisnis, dunia kebatinan, juga perkumpulan menentang Belanda. Pada 1935, ia menjabat redaktur sekaligus pemimpin redaksi sebuah majalah bulanan di Kediri yang memuat paham kebatinan Konghucu, Tao, Buddha Tionghoa berbaha-sa Melayu. “Menurut cerita para sesepuh keluarga ka-mi, Tan Khoen Swie adalah pengurus Kioe Kok Thwan, organisasi masyarakat Tionghoa di Kediri.”<br />
Militansi Tan Khoen Swie dalam menentang pen-jajah-an terlihat saat ia menerbitkan buku Atoer-an dari Hal Melakoeken Hak Perkoempoelan dan Persidangan Dalem Hindia-Nederland, yang dikarang oleh R. Boedihardjo, Patih Lumajang, cetakan 1932. Juga buku Tjinta Kebaktian pada Tanah Air, terbit-an 1941.<br />
—<br />
“Suami saya pernah ditahan sekitar tiga bulan,” ka-ta- Yuriah Tanzil, istri almarhum Michael Tanzil, pu-tra- bungsu Tan yang meneruskan mengelola penerbitan-. Yuriah kini ahli waris buku-buku Tan. “Suami saya dianggap melanggar susila,” ia menge-nang. Michael Tanzil akhir 1960-an menerbitkan buku Aji Asmorogomo, buku tentang seni hubung-an suami-istri untuk mendapat keturunan. Dalam edisi cetak, buku itu dilengkapi dengan foto ilustrasi -adegan suami-istri. “Belum sempat beredar sudah disita,” tutur Yuriah.<br />
Buku lain terbitan Tan Khoen Swie yang dilarang beredar pada zaman Michael adalah Gatolotjo dan Darmogandoel. Michael lalu menerbitkan ulang Gato-lotjo karangan RM Suwandi, Surakarta. Pada zaman bapaknya, kulit buku setebal 145 halaman itu bertuliskan Gatolotjo. Anjariosaken Bantahipun Gato-lotjo Tanding Kalijan Dewi Perdjiwati, Dados Lambang Pamoring Djalu Wanito, Tuwin Dumadosipun Widjining Menuso. Buku itu seharga 1,75 gulden. Pada zaman Belanda, penjualannya aman-aman saja. Tapi di bawah pemerintah Orde Baru, Gatolotjo dianggap melecehkan agama.<br />
Ada kisah pahit, ada kisah menyenangkan. Yu-riah masih ingat, pada 1980-an, American Congress di Jakarta pernah meminjam sekitar 50 koleksi buku terbitan Tan Khoen Swie. Buku-buku itu akan didokumentasikan dalam bentuk mikrofilm. Juga suatu kali ia mendapat kabar dari anaknya, Nila Lestari yang kuliah di Belanda, bahwa ternyata buku-buku terbit-an Tan Khoen Swie tersimpan di Universitas Groni-ngen. “Anak saya kaget waktu melihat buku-buku terbitan kakeknya di sana.”<br />
Kini sudah lima tahun pemerintah Kediri membentuk Tim Penelusuran Sejarah Tan Khoen Swie. Saat itu pemerintah Kediri bermaksud menghimpun kembali semua terbitan Tan Khoen Swie. “Tim ini bertugas melacak dan mendapatkan kembali buku-buku terbitan Tan Khoen Swie dari berbagai sumber, termasuk dari Solo dan Yogya,” kata Kusharsono, ketua tim.<br />
Waktu itu tak kurang dari Wali Kota Kediri Drs H Maschut menyatakan, “Jika diizinkan, pemerintah kota akan mencetak ulang dan memasukkan buku-buku itu ke Museum Airlangga, sebagai bukti atas pengakuan bahwa karya Tan Khoen Swie merupa-kan bagian dari sejarah Kota Kediri.”<br />
Menurut drg Gani, sikap seluruh ahli waris menyambut niat baik Pemerintah Kota Kediri. Apalagi bila buku-buku Tan Khoen Swie ditempatkan di Museum Airlangga, museum yang terletak di kawasan wisata Goa Selomangleng. Tapi hingga kini janji tak kunjung terealisasi. Bangunan itu kini masih kosong-melompong.<br />
Tapi, paling tidak, satu langkah telah dimulai. Terbit-nya Babad Kadhiri.</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-39316128655430498132012-04-27T08:44:00.000-07:002012-04-27T08:44:16.832-07:00Tokoh Kediri: Syaikh Ihsan Jampes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><strong>Syaikh Ihsan Jampes (1901 – 1952) Ulama Dari Kediri<br />
</strong>Syaikh Ihsan lahir pada 1901 M. dengan nama asli Bakri, dari pasangan KH. Dahlan dan Ny. Artimah. KH. Dahlan, ayah Syaikh Ihsan, adalah seorang kiai yang tersohor pada masanya; dia pula yang merintis pendirian Pondok Pesantren Jampes pada tahun 1886 M.<br />
Tidak banyak yang dapat diuraikan tentang nasab Syaikh Ihsan dari jalur ibu. Yang dapat diketahui hanyalah bahwa ibu Syaikh Ihsan adalah Ny. Artimah, putri dari KH. Sholeh Banjarmelati-Kediri. Sementara itu, dari jalur ayah, Syaikh Ihsan adalah putra KH. Dahlan putra KH. Saleh, seorang kiai yang berasal dari Bogor Jawa Barat, yang leluhurnya masih mempunyai keterkaitan nasab dengan Sunan Gunung jati (Syarif Hidayatullah) Cirebon.<br />
Terkait dengan nasab, yang tidak dapat diabaikan adalah nenek Syaikh Ihsan (ibu KH. Dahlan) yang bernama Ny. Isti’anah. Selain Ny. Isti’anah ini memiliki andil besar dalam membentuk karakter Syaikh Ihsan, pada diri Ny. Isti’anah ini pula mengalir darah para kiai besar. Ny. Isti’anah adalah putrid dari KH. Mesir putra K. Yahuda, seorang ulama sakti mandraguna dari Lorog Pacitan, yang jika urutan nasabnya diteruskan akan sampai pada Panembahan Senapati, pendiri Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Itu dari jalur ayah. Adapun dari jalur ibu, Ny. Isti’anah adalah cicit dari Syaikh Hasan Besari, seorang tokoh masyhur dari Tegalsari Ponorogo yang masih keturunan Sunan Ampel Surabaya.<br />
Berikut bagan nasab Syaikh Ihsan Jampes.<br />
<strong>Ny. Isti’anah dan KH. Saleh-</strong><strong>Pertumbuhan dan Rihlah ‘Ilmiah</strong><br />
Syaikh Ihsan kecil, atau sebut saja Bakri kecil, masih berusia 6 tahun ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai. Setelah perceraian itu, Bakri kecil tinggal dilingkungan pesantren bersama sang ayah, KH. Dahlan, dan diasuh oleh neneknya, Ny. Isti’anah.<br />
Semasa kecil, Bakri telah memiliki kecerdasan pikiran dan terkenal memiliki daya ingat yang kuat. Ia juga tekun membaca buku, baik yang berupa kiatab-kitab agama maupun bidang lain, termasuk majalah dan Koran. Selain itu, satu hal yang nyeleneh adalah kesukaannya menonton wayang. Di mana pun pertunjukan wayang digelar, Bakri kecil akan mendatanginya; tak peduli apakah seorang dalang sudah mahir ataukah pemula. Karena kecerdasan dan penalarannya yang kuat, ia menjadi paham benar berbagai karakter dan cerita pewayangan. Bahkan, ia pernah menegur dan berdebat dengan seorang dalang yang pertujukan wayangnya melenceng dari pakem.<br />
Kebiasan Bakri kecil yang membuat risau seluruh keluarga adalah kesukaannya berjudi. Meski judi yang dilakukan Bakri bukan sembarang judi, dalam arti Bakri berjudi hanya untuk membuat kapok para penjudi dan Bandar judi, tetap saja keluarganya merasa bahwa perbuatan Bakri tersebut telah mencoreng nama baik keluarga. Adalah Ny. Isti’anah yang merasa sangat prihatin dengan tingkah polah Bakri, suatu hari mengajaknya berziarah ke makam para leluhur, khususnya makam K. Yahuda di Lorog Pacitan. Di makam K. Yahuda inilah Ny. Isti’anah mencurahkan segala rasa khawatir dan prihatinnya atas kebandelan cucunya itu.<br />
Konon, beberapa hari setelah itu, Bakri kecil bermimpi didatangi oleh K. Yahuda. Dalam mimpinya, K. Yahuda meminta Bakri untuk menghentikan kebiasaan berjudi. Akan tetapi, Karena Bakri tetap ngeyel, K. Yahuda pun bersikap tegas. Ia mengambil batu besar dan memukulnya ke kepala Bakri hingga hancur berantakan. Mimpi inilah yang kemudian menyentak kesadaran Bakri; sejak saat itu ia lebih kerap menyendiri, merenung makna keberadaannya di dunia fana.<br />
Setelah itu, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia keluar dari pesantren ayahnya untuk melalalng buana mencari ilmu dari satu pesantren ke pesantren lain. Beberapa pesantren yang sempat disinggahi oleh Bakri diantaranya:<br />
Pesantren Bendo Pare Kediri asuhan KH. Khozin (paman Bakri sendiri),<br />
Pondok Pesantren Jamseran Solo,<br />
Pondok Pesantren asuhan KH. Dahlan Semarang,<br />
Pondok Pesantren Mangkang Semarang,<br />
Pondok Pesantren Punduh Magelang<br />
Pondok Pesantren Gondanglegi Nganjuk,<br />
Pondok Pesantren Bangkalan Madura asuhan KH. Kholil, sang ‘Guru Para Ulama’.<br />
Yang unik dari rihlah ‘ilmiah yang dilakukan Bakri adalah bahwa ia tidak pernah menghabiskan banyak waktu di pesantren-pesantren tersebut. Misalnya, untuk belajar Alfiah Ibnu Malik dari KH. Kholil Bangkalan, ia hanya menghabiskan waktu dua bulan; belajar falak kepada KH. Dahlan Semarang ia hanya tinggal di pesantrennya selama 20 hari; sedangkan di Peantren Jamseran ia hanya tinggal selama satu bulan. Namun demikian, ia selalu berhasil menguasai dan ‘memboyong’ ilmu para gurunya tersebut dengan kemampuan di atas rata-rata.<br />
Satu lagi yang unik, di setiap pesantren yang ia singgahi, Bakri selalu ‘menyamar’. Ia tidak mau dikenal sebagai ‘gus’ (sebutan anak kiai); tidak ingin diketahui identitas aslinya sebagai putra kiai tersohor, KH. Dahlan Jampes. Bahkan, setiap kali kedoknya terbuka sehingga santri-santri tahu bahwa ia adalah gus dari Jampes, dengan serta merta ia akan segera pergi, ‘menghilang’ dari pesantren tersebut untuk pindah pesantren lain.<br />
Pada 1926, Bakri menunaikan ibadah haji. Sepulang dari Makkah, namanya diganti menjaid Ihsan. Dua tahun kemudian, Ihsan berduka karena sang ayah, KH. Dahlan, dipanggil oleh Allah SWT. Semenjak itu, kepemimpinan PP Jampes dipercayakan kepada adik KH. Dahlan, yakni KH. Kholil (nama kecilnya Muharror). Akan tetapi, dia mengasuh Pesantren Jampes hanya selama empat tahun. Pada 1932, dengan suka rela kepemimpinan Pesantren Jampes diserahkannya kepada Ihsan. Sejak saat itulah Ihsan terkenal sebagai pengasuh Pesantren Jampes.<br />
Ada banyak perkembangan signifikan di Pesantren Jampes setelah Syaikh Ihsan diangkat sebagai pengasuh. Secara kuantitas, misalnya, jumlah santri terus bertambah dengan pesat dari tahun ke tahun (semula ± 150 santri menjadi ± 1000 santri) sehingga PP Jampes harus diperluas hingga memerlukan 1,5 hektar tanah. Secara kualitas, materi pelajaran juga semakin terkonsep dan terjadwal dengan didirikannya Madrasah Mafatihul Huda pada 1942.<br />
Sebagai seorang kiai, Syaikh Ihsan mengerahkan seluruh perhatian, pikiran dan segenap tenaganya untuk ‘diabdikan’ kepada santri dan pesantren. Hari-harinya hanya dipenuhi aktivitas spiritual dan intelektual; mengajar santri (ngaji), shalat jama’ah, shalat malam, muthola’ah kitab, ataupun menulis kitab. Meskipun seluruh waktunya didesikannya untuk santri, ternyata Syaikh Ihsan tidak melupakan masyarakat umum. Syaikh Ihsan dikenal memiliki lmu hikmah dan menguasai ketabiban. Hampir setiap hari, di sela-sela kesibukannya mengajar santri, Syaikh Ihsan masih sempat menerima tamu dari berbagai daerah yang meminta bantuannya.<br />
Pada masa revolusi fisik 1945, Syaikh Ihsan juga memiliki andil penting dalam perjuangan bangsa. PP Jampes selalu menjadi tempat transit para pejuang dan gerilyawan republik yang hendak menyerang Belanda; di Pesantren Jampes ini, mereka meminta doa restu Syaikh Ihsan sebelum melanjutkan perjalanan. Bahkan, beberapa kali Syaikh Ihsan turut mengirim santri-santrinya untuk ikut berjuang di garis depan. Jika desa-desa di sekitar pesantren menjadi ajang pertempuran, penduduk yang mengungsi akan memilih pp jampes sebagai lokasi teraman, sementara Syaikh Ihsan membuka gerbang pesantrenya lebar-lebar.<br />
[B]Wafat dan Warisan Syaikh Ihsan<br />
[/B]Senin, 25 Dzul-Hijjah 1371 H. atau September 1952, Syaikh Ihsan dipanggil oleh Allah SWT, pada usia 51 tahun. Dia meninggalkan ribuan santri, seorang istri dan delapan putra-puteri. Tak ada warisan yang terlalu berarti dibandingkan dengan ilmu yang telah dia tebarkan, baik ilmu yang kemudian tersimpan dalam suthur (kertas: karya-karyanya yang ‘abadi’) maupun dalam shudur (memori: murid-muridnya).<br />
Beberapa murid Syaikh Ihsan yang mewarisi dan meneruskan perjuangannya dalam berdakwah melalui pesantren adalah: (1) Kiai Soim pengasuh pesantren di Tangir Tuban; (2) KH. Zubaidi di Mantenan Blitar; (3) KH. Mustholih di Kesugihan Cilacap; (4) KH. Busyairi di Sampang Madura; (5) K. Hambili di Plumbon Cirebon; (6) K. Khazin di Tegal, dan lain-lain.<br />
Sumbangan Syaikh Ihsan yang sangat besar adalah karya-karya yang ditinggalkannya bagi masyarakat muslim Indonesia, bahkan umat Islam seluruh dunia. Sudah banyak pakar yang mengakui dan mengagumi kedalaman karya-karya Syaikh Ihsan, khususnya masterpiecenya, siraj ath-Thalibin, terutama ketika kitab tersebut diterbitkan oleh sebuah penerbit besar di Mesir, Musthafa al-Bab- al-Halab. Sayangnya, di antara kitab-kitab karangan Syaikh Ihsan, baru siraj ath-Thalibinlah yang mudah didapat. Itu pun baru dapat dikonsumsi oleh masyarakat pesantren sebab belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.<br />
Berikut daftar karya Syaikh Ihsan Jampes yang terlacak:<br />
<ul><li>Tashrih al-Ibarat (syarah dari kitab Natijat al-Miqat karya KH. Ahmad Dahlan Semarang), terbit pada 1930 setebal 48 halaman. Buku ini mengulas ilmu falak (astronomi).</li>
<li>Siraj ath-Thalibin (syarah dari kitab Minhaj al-Abidin karya Imam al-Ghazali), terbit pada 1932 setebal ± 800 halaman. Buku ini mengulas tasawuf.</li>
<li>Manahij al-Imdad (syarah dari kitab Irsyad al-‘Ibad karya Syaikh Zainudin al-Malibari), terbit pada 1940 setebal ± 1088 halaman, mengulas tasawuf.</li>
<li>Irsyad al-Ikhwan fi Bayan Hukmi Syurb al-Qahwah wa ad-Dukhan (adaptasi puitik \[plus syarah] dari kitab Tadzkirah al-Ikhwan fi Bayani al-Qahwah wa ad-Dukhan karya KH. Ahmad Dahlan Semarang), t.t., tebal ± 50 halaman. Buku ini berbicara tentang polemik hukum merokok dan minum kopi.</li>
</ul></div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-27635192117030363482012-04-24T08:37:00.000-07:002012-04-24T08:50:26.914-07:00Harta salah satu anak Pak Soeharto<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h4 style="text-align: justify;">
Harta salah satu anak Soeharto
Utk pertamakalinya daftar harta dr salah satu anak Soeharto
diungkapkan oleh keluarganya sendiri!
Ibu Halimah tak rela diceraikan Pak Bambang, akhirnya membeberkan harta gono-gini (harta hasil selama perkawinan) yg ia minta agar disita
Jumlahnya total 14 trilyun rupiah... (sudah bersih setelah dipotong hutang dll). Sebagian daftar harta Bambang Trihatmodjo dan istrinya dibuka di sidang perceraian.
Beritanya :
Di ruang sidang Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagian harta keluarga mantan presiden Soeharto mulai terbuka. Lama menjadi teka-teki publik, jawaban datang justru dari sidang perceraian Bambang Trihatmodjo, anak ketiga Soeharto, dengan Halimah Augustina Kamil.
Awalnya adalah sidang perceraian biasa, walau menjadi buruan media hiburan. Bambang menggugat cerai Halimah, yang dinikahinya 27 tahun lalu, tapi sang istri menolak. Ia justru meminta Pengadilan Agama menyita harta keluarganya agar tidak bisa dialihkan kepemilikannya.</h4>
<h4 style="text-align: justify;">
"Ini kasus pertama di Indonesia," kata Nuheri, anggota majelis yang menangani permohonan sita harta. Di sinilah Halimah, melalui pengacaranya,
pada 12 November tahun lalu, menyodorkan segepok daftar harta keluarganya. Menurut daftar itu, harta keluarga Bambang terdiri dari beberapa kelompok: tanah, kapal, mobil, dan saham.
Tanah atas nama Bambang atau sejumlah perusahaannya tersebar di Jakarta, Bogor, Purwakarta, Pulau Seribu, Situbondo, dan Kuta, Bali. Total luasnya 1.000 hektare lebih atau sekitar 10 kilometer persegi. Ini hampir seperlima wilayah Jakarta Pusat yang luasnya 55 kilometer persegi. </h4>
<h4 style="text-align: justify;">
Selengkapnya http://tempointerak .tif.com/ hg /mbmtempo/free/
utama.HTML </h4>
<h4 style="text-align: justify;">
Gono-gini Itu? </h4>
<h4 style="text-align: justify;">
Menikah sejak 24 Oktober 1981, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Agustina. Kamil rajin mengumpulkan harta. Luas tanah mereka seribuan hektare, tersebar di Jakarta, Purwakarta, Pulau Seribu, hingga Bali. Butuh dua ratusan meter persegi untuk memarkir 18 mobil mereka. Saham mereka juga tertanam di pelbagai perusahaan. </h4>
<h4 style="text-align: justify;">
Kapal </h4>
<div style="text-align: left;">
Bimantara, merek mesin kapal: Mercruiser<br />
Citra, merek mesin kapal: Mercruiser<br />
Fountain, merek mesin kapal: Yamaha<br />
Lemuru, merek mesin kapal: Yamaha<br />
Madrim, merek mesin kapal: Detroit<br />
Sumbadra, merek mesin kapal: Yamaha<br />
Utik, merek mesin kapal: Yamaha</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
<b>Mobil</b></h3>
Satu BMW Jeep<br />
Satu Porsche Cayenne<br />
Satu Volkswagen Toureg<br />
Satu Toyota Rush<br />
Satu Volkswagen Caravelle<br />
Satu Mercedes-Benz Jeep<br />
Satu Mercedes-Benz Sedan<br />
Satu BMW Sedan<br />
Satu Hyundai Trajet<br />
Satu Mercedes-Benz Jeep<br />
Satu Range Rover<br />
Satu Hyundai Santa Fe<br />
Lima Kijang<br />
Satu Pickup<br />
<br />
<b>Tanah</b><br />
Jalan Tanjung 24, 26, Jakarta Pusat: 1.259 meter persegi<br />
Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.105 meter persegi Cisarua, Tugu Selatan, Bogor: 3.579 meter persegi<br />
Jalan Tanjung 23, Menteng, Jakarta Pusat: 1.985 meter persegi<br />
Jalan KH Wahid Hasyim 40, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 510 meter persegi
Jalan Raya Ciganjur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan: 3.000 meter persegi
Megamendung, Bogor: 4.650 meter persegi<br />
Kampung Satu, Ciganjur, Jakarta Selatan: 867 meter persegi<br />
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,<br />
Jakarta Selatan: 2.534 meter persegi<br />
Jalan Simprug Blok G No. 19, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,<br />
Jakarta Selatan: 492 meter persegi<br />
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan, Kebayoran Lama,<br />
Jakarta Selatan: 4.114 meter persegi<br />
Jalan Moh. Kahfi I, Kamp. Setu, Ciganjur, <br />
Jakarta Selatan: 2.290 meter persegi<br />
Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang: 1.480 meter persegi<br />
Kuta, Jimbaran, Bali: 4.350 meter persegi<br />
Kuta, Jimbaran, Bali: 300 meter persegi<br />
Kuta, Jimbaran, Bali: 5.550 meter persegi<br />
Kuta, Jimbaran, Bali: 13.725 meter persegi<br />
Ciganjur RT 006/06, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 200 meter persegi<br />
Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: 157 meter persegi<br />
Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu: 44.765 meter persegi<br />
Jalan Simprug Garden II, Grogol Selatan: 2.705 meter persegi<br />
Jalan Casablanca, Jakarta Selatan: 21.250 meter persegi<br />
Jalan Wahid Hasyim 46-A, Kebon Sirih, Jakarta Pusat: 563 meter persegi<br />
Wanakerta, Campaka, Purwakarta: 319.360 meter persegi<br />
Cinangka, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 219.500 meter persegi<br />
Cikopo, Campaka, Purwakarta, Jawa Barat: 3.678.140 meter persegi<br />
Situbondo, Jawa Timur: 479,6 hektare<br />
Tanah di Jalan Cempaka Putih Raya No. 1, Jakarta Timur<br />
Jalan Simprug Golf XVI No. 36, Jakarta Selatan.<br />
Jalan Tanjung 29, Jakarta Pusat: 1.130 meter persegi<br />
Tarogong Kecil, Pondok Pinang, Jakarta Selatan: 1.118 meter<br />
persegi<br />
<br />
<br />
<b>Rekening Bank</b><br />
Rekening di Bank of America Beverly Hills Main 460 N Beverly Drive, Beverly Hills, California <br />
Dua rekening giro bank di BNI Jakarta Pusat<br />
<br />
<b>Saham</b><br />
Kepemilikan 99,9 % saham Asriland<br />
Penyertaan melalui Asriland:<br />
PT Bumi Kusuma Prima: 55 %<br />
PT Global Mediacom Tbk (PT Bimantara Citra): 13,82 %<br />
Penyertaan Bimantara<br />
PT Media Nusantara Citra Tbk: 70 %<br />
PT Mobile-8 Telecom Tbk: 60,76 %<br />
PT Indonesia Air Transport Tbk: 79,81 %<br />
PT Plaza Indonesia Realty Tbk: 18,29 %<br />
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia: 69,82 %<br />
PT Elektrindo Nusantara: 51 %<br />
PT Trans Javagas Pipeline: 49 %<br />
PT Trihasra Bimanusa Tunggal: 35 %<br />
PT Cardig Air: 50 %<br />
PT Bima Kimia Citra: 30 %<br />
PT Multi Nirotama Kimia: 40 %<br />
PT Nusadua Graha International: 36,56 %<br />
PT Duta Nusabina Lestari: 30 %<br />
PT Usaha Gedung Bimantara: 100 %<br />
PT. Citra International Finance & Investment Corporation: 55<br />
%<br />
PT Citra International Under-writers: 55 %<br />
PT Jasa Angkasa Semesta: 25,50 %<br />
PT Plaza Nusantara Realty: 13,5 %<br />
PT Serasi Tunggal Karya: 7 %<br />
PT Polychem Undo: 60 %<br />
PT Bukit Sentul Tbk.<br />
PT Gemini Sinar Perkasa: 65 %<br />
PT Javalas Artha Asri: 99,99 %<br />
PT Andromeda Sekuritas: 33,33 %<br />
PT Asri Pelangi Nusa: 96 %<br />
PT Bhakti Investama Tbk.: 0,59 %<br />
PT Tugure: 20 %<br />
PT Asia Pacific Petroleum Refinery Indonesia: 2.500 saham<br />
PT Kapsulindo Nusantara: 63 %<br />
PT Binajasa Hantarindo: 70 %<br />
PT Herwindo Rintis: 35 %<br />
PT Bina Cakra Niaga: 45 %<br />
Penyertaan Bina Cakra:<br />
PT Hyundai Indonesia: 99,74 %<br />
PT Kawasaki Motor Indonesia : 7,5 %<br />
PT Citrakarya Pranata: 70 %<br />
PT Senantiasa Makmur: 10 %<br />
<br />
<b>Saham melalui pihak ketiga:</b><br />
PT Panji Rama Otomotif: 1.050 saham melalui Djoko Leksono Sugiarto<br />
PT Bina Cakra Niaga: 45 % melalui Abraxas Capital Limited II<br />
PT Asri Wahana Intinusa melalui Junanda Puce Syarfuan dan Aziz Mochtar<br />
PT Kekar Plastindo melalui Anas Bahfen<br />
PT Dinamika Bahari Sejahtera melalui Bimmy Indrawan Tjahja dan Sugeng Tunggono<br />
PT Binajasa Hantarindo melalui Bob Hippy<br />
PT Javalas Artha Asri melalui Bambang Wibowo<br />
PT Grandauto Dinamika melalui Djoko Leksono Sugiarto Brinkley Associates Ltd<br />
PT Karang Agung Asri: 70 %<br />
PT Cilegon Saran Industria: 25 %<br />
PT Cilegon Centra Petrokemin: 25 %<br />
PT Pacific Tribina Petrokimia: 25 %<br />
PT Asri Safari Bali: 100 %<br />
PT Asri Sentra Citraindo: 100 %<br />
PT Zaman Bangun Perwita: 100 %<br />
PT Cipta Bintani Megah: 50 %<br />
PT Mutiara Citra Jayasanti: 60 %<br />
<br />
<b>Penyertaan lainnya:</b><br />
PT Dutarendra Mulia Sejahtera: 20 %<br />
PT Karunia Alam Abadi: 43 %<br />
PT Kresna Sarana Media: 60 %<br />
Berita Yudha Press: 51 %<br />
PT Kapsulindo Nusantara: 62,75 %<br />
PT Lamicitra Nusantara<br />
PT Laksana Citra Nusantara<br />
PT Graha Tama Wisesa: 50 %<br />
PT Adipuri Inti Satya: 10 %<br />
PT Panen Lestari Internusa<br />
PT ITCIKU<br />
PT Tugu Reasuransi Indonesia: 20 %<br />
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk<br />
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk<br />
PT Cardig Lep Internasional: 45 % melalui Cardig Air<br />
PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC): 50 % melalui<br />
Herwindo<br />
PT Batamindo Executive Village : 60 % melalui BIC Private<br />
Holding Ltd<br />
<br />
Menurut penelitian :<br />
seseorang SUPER KAYA sebenarnya tidak banyak dapat menikmati<br />
seluruh kekayaannya untuk pribadinya sendiri secara absolut.<br />
Sampai satu batas, kekayaan yang luar biasa banyak itu hanya<br />
bisa di nikmati sampai titik tertentu. Lebih dari itu tak bisa<br />
dinikmati lagi.<br />
Mengapa? Karena manusia adalah mahluk yang sangat terbatas.<br />
Lee Kuan Yew dalam majalah tempo mengatakan "saya tidak habis<br />
berpikir kenapa anak anak Soeharto harus menjadi begitu kaya?"<br />
I just dont understand why his children need to be so rich.<br />
Ajarlah anak anak kita untuk belajar hidup sederhana, prihatin<br />
dan empati terhadap lingkungan, itu jauh lebih bermanfaat bagi<br />
masa depannya daripada menonton sinetron di TV Indonesia dan<br />
belajar hidup gaya hedonistis, bersenang senang serta bermalas<br />
malasan.
</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-11837818352889614402012-04-20T08:30:00.000-07:002012-09-24T09:19:11.427-07:0017 Alasan Mengapa Indonesia Sulit Menjadi Negara maju<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQwHFQhYkRB58kTIe9CbBNgIqIwfuPqqYn2XEVS19Sbati2vu8m2hULB9R3Tq9fAppib35GzVars0ITN3_fQM30q_q0suJX7y6RSAJkqd1KUNRbajgWkVa3shY70wTD8XGX97h9lARQ5g/s1600/230058_1372844776589_1695896761_643969_4887868_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQwHFQhYkRB58kTIe9CbBNgIqIwfuPqqYn2XEVS19Sbati2vu8m2hULB9R3Tq9fAppib35GzVars0ITN3_fQM30q_q0suJX7y6RSAJkqd1KUNRbajgWkVa3shY70wTD8XGX97h9lARQ5g/s320/230058_1372844776589_1695896761_643969_4887868_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Berikut ini ada 17 Alasan kenapa Indonesia Susah Menjadi Negara Maju di Dunia yang dikutip dari JunaediPotter (15/03/2011) :<br />
<br />
1. Harga Nyawa di Indonesia = Rp 20.000<br />
<br />
Terjadi pada saat kasus pembentukan provinsi tapanuli, massa diberi 20.000 untuk berdemo dan untuk membunuh Ketua DPRDnya. Ada lagi kasus nyawa melayang cuma gara2 hutang 500 perak<br />
<br />
2. Percaya Batu Kobokan PONARI SWEAT<br />
<br />
Kalo kekuatan supranatural dari batu emang segitu gedenya, ngapain berlomba lomba buat rumah sakit internasional ? toh biaya bangun satu rumah sakit bisa buat beli jutaan botol PONARI SWEAT ! <br />
<br />
3. Ramalan = ?<br />
<br />
Liat aja tiap taun baru apa yang ada di infotainment, RAMAL RAMAL dan RAMAL. Tiap tahun baru heboh banget mikirin ramalan, ampe Mama Laurent, Ki Kusumo, Joko Bodo panen duit <br />
<br />
4. Kelakuan Hewan Perwakilan Rakyat (ga salah ngetik) yang makin mirip hewan Liat aja kerjaan DPR saban hari ! cakar fraksi sana, cakar sini, koalisi sana, sentil fraksi ini. Kapan INDONESIA mau maju kalo terus begini ? <br />
<br />
5. Dikibulin ama Aburizal Bakrie<br />
<br />
Jadi Menko Kesra, Orang terkaya di Asia Tenggara, Punya ANTV, LATIVI alias tv0ne, Punya Esia, bakrie dll kok ngakunya keberatan untuk ganti rugi warga Porong ? Bakrie kan punya developer, buat aja perumahan baru untuk warga porong ! selesai kan ?. <br />
<br />
6. Bangga banget sama yang namanya Jakarta<br />
<br />
Patutkah kita bangga akan Ibukota Indonesia ini?. Kota Jakarta adalah kota metropolis yang di cap GAGAL oleh dunia luar. Bahkan kemacetan Jakarta sudah jadi bahan acara THE AMAZING RACE 2 ASIA AXN, dengan tantangan melewati jalan tol bandara sampe ke Monas yang macet naujubilah<br />
<br />
7. Boykot Amerika !<br />
<br />
Emang segampang itu? Kalau Pemerintah Indonesia langsung putus hubungan dgn USA, Indonesia pasti akan mengalami krisis 5x lebih besar dari tahun 97 <br />
<br />
8. Menghitung kesuksesan pemerintah dari Sembako<br />
<br />
Emang sembako mempengaruhi tingkat perekonomian ? Dan pemerintah yang tak sanggup mewujudkannya bisa dibilang gagal? Ya enggak lah ! Negara mana coba yang bakal nulis HEADLINE news di surat kabarnya : Harga Beras di Indonesia 500/liter <br />
<br />
9. Ditipu Orang Asing<br />
<br />
Orang asing menipu Rakyat Indonesia dengan pelan, disadari atau tidak. China dengan mengimpor barang sebanyak2nya, Amerika dgn pertambangannya (emang ada orang papua kerja di Freeport? Paling jadi pembantu umum), dan INDIA dengan Sinetron juga Film perusak mental bangsa (Liat aja creditsnya sinetron. Raakhe Punjabi, Gobin Punjabi, Amitabacham (?)) <br />
<br />
10. Mengutamakan diam itu emas<br />
<br />
Liat aja apa yang dilakuin pejabat pejabat. Diem diem, dapet duit. Diem diem, dapet tunjangan. Diem diem, korupsi. Diem diem, bau ! <br />
<br />
11. Menghalalkan Segala Cara<br />
<br />
Mau dapet gelar Doktor dalam 1 minggu ? Bisa !<br />
<br />
Mau mengetahui keburukan musuh sehari2 ? Bisa !<br />
<br />
Mau ngebunuh siapapun tanpa ketauan ? Bisa !<br />
<br />
Duit adalah segalanya, Inikah Indonesia? =’( <br />
<br />
12. Melakukan Pemborosan di segala bidang<br />
<br />
Di bidang media, buat apa PH membuat sinetron sinetron low budget dan low quality (sebut saja = INDOSIAR) Naga Terbang lah, Buaya bunting lah. Mendingan kaga usah buat deh ! <br />
<br />
13. Pentingan Pulsa daripada Makanan di Warteg<br />
<br />
Pengguna handphone di Indonesia tuh buanyaaak banget. Dari tukang somay, ketoprak ampe presiden. Bahkan ada pengamen yang ngamen cuma buat beli PULSA. Daripada begitu kan mendingan uangnya buat mereka sekolah ato makan ! <br />
<br />
14. Hobby Telat<br />
<br />
Kenapa sih orang Indonesia ini telat semua ! Giliran Malaysia SUDAH mengambil Sipadan dan Ligitan kita bekoar GANJANG MALAYSIA ! MERDEKA ATAOE MATI ! Lah, emang kemana aja kita pas Sipadan disini? Kita anggurin aja. Dan sekarang Sipadan udah jadi the best dive site in the world ama Malaysia ! <br />
<br />
15. Terus menaikkan Standar Kelulusan<br />
<br />
Dari tahun ke tahun, batas minimal UAN terusss naik. Dari 3.14 ampe besok 5.50. Tujuan depdiknas apa sih ? Mau memperbanyak ketidaklulusan di bangku sekolah? Standar 3.14 aja banyak yang gagal apalagi 5 ! Bahkan bisa2 standar naik jadi 7 !<br />
<br />
16. OSPEK adalah sarana membentuk mental pemimpin ?<br />
<br />
nonono ! ospek bisa dibilang cuma sarana para senior buat bales dendam. Kalo uda dipukul, Dimarahin dll terus mau diapain? Dibunuh?<br />
<br />
17. Banyak Partai = demokrasi ?<br />
<br />
Jumlah partai di Indonesia mungkin bisa dibilang TERBANYAK di dunia. Kalau mau dikalkulasiin dari zaman Sukarno sampe SBY jumlahnya berkisar 150. Dari segitu, paling partai besarnya 15, sisanya partai gurem. Buat apa partai banyak2 coba? Manjang manjangin kertas pemilih aja<br />
<br /></div>
</div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-75719512775077051372011-07-09T02:47:00.001-07:002011-07-09T02:47:32.401-07:00berpisahKu tahu ini jalan yang terbaik untuk kita<br />
Meski harus sakitnya terasa menikam jiwa<br />
Untuk berpisah denganmu<br />
Dan hilangkan semua rasa yang ada<br />
Tak pernah terpikir olehku<br />
<br />
Reff:<br />
Lupakan saja cerita kita<br />
Yang mungkin pernah tertanam dalam hati<br />
Memang tak mudah berlari jauh<br />
Meninggalkan manis senyummu<br />
<br />
Kau yang pernah singgah di hatiku memberi damai<br />
Namun perbedaaan antara kita memupuskan itu<br />
Kini ku jauh darimu mencoba melawan hasrat yang ada<br />
Sungguh tak terfikir olehku<br />
<br />
Bridge:<br />
Tapi kusadar yang ada, hanya bayang semu dirimuomarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-21062326951388041772011-03-06T21:25:00.000-08:002011-03-06T21:25:11.251-08:00BAGINDAS EMPAT MATA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="color: blue; font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Biarkanlah diri ini<br />
<br />
Untuk mencoba mendekatimu<br />
<br />
Mendekati indahnya dirimu<br />
<br />
Dirimu yang hadir di mimpiku<br />
<br />
<br />
<br />
[*]<br />
<br />
Berikanlah aku waktu<br />
<br />
Dan keadaan yang engkau mampu<br />
<br />
Empat mata yang ku mau<br />
<br />
Untuk katakan cinta padamu<br />
<br />
<br />
<br />
[**]<br />
<br />
Hati ini takkan bisa<br />
<br />
Lebih lama ‘tuk memendam rasa<br />
<br />
<br />
<br />
[***]<br />
<br />
Empat mata bicara padamu<br />
<br />
Ku katakan aku cinta kamu<br />
<br />
Empat mata ku ingin bertemu<br />
<br />
‘tuk ungkapkan isi di hatiku<br />
<br />
<br />
<br />
Back to [*][**][***]<br />
<br />
<br />
<br />
Back to [**]<br />
<br />
<br />
<br />
Back to [***] 2x<br />
<br />
<br />
http://musiklib.org/D_Bagindas-Empat_Mata-Lirik_Lagu.htm</span></div></div>omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-394375866499913373.post-55853126825146239452010-02-03T05:51:00.000-08:002011-02-28T06:38:08.191-08:00blog saat in sangat mudah untuk dugunakan dan banyak sekali menghadirkan informasi2 yang sangat menguntungkan bagi kita oleh karena itu bagi siapapun yang pengen ngeblog segeralah mendaftarkan diri anda di www.ngeblog.com<br />omarhttp://www.blogger.com/profile/10309261715107157958noreply@blogger.com0